Dua mahasiswa berprestasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Fahmi Nur Alim dan Prisilia Dita Sepirasari lolos seleksi ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Jawa Barat dan Banten di kampus Universitas Widyatama, Bandung. Keduanya bakal menjadi perwakilan wilayah pada Pilmapres tingkat nasional.
Keduanya adalah mahasiswa Fakultas MIPA Unpad. Fahmi yaitu mahasiswa Program Studi Kimia yang akan mewakili Unpad pada ajang Pilmapres Nasional untuk jenjang Sarjana. Sementara Prisilia adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Kimia yang akan mewakili Unpad pada ajang Pilmapres Nasional jenjang Sarjana Terapan.
“Alhamdulillah kita bersyukur banget dan juga merasa bangga karena kita dari Sarjana dan Diploma dua-duanya lolos sekaligus,” kata Fahmi seperti dikutip pada Minggu (7/7).
Para peserta terlebih dahulu melewati tahap seleksi berkas seperti berkas capaian unggulan dan gagasan kreatif yang akan dipresentasikan. Kemudian, peserta juga membuat video presentasi mengenai SDGs dalam bahasa Inggris.
Fahmi mengatakan, untuk menghadapi seleksi Pilmapres tingkat nasional yang akan digelar pada 24 Juli 2024 mendatang, keduanya sedang memaksimalkan waktu dengan agenda-agenda yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan diri lewat boothcamp yang diselenggarakan oleh Unpad.
“Kita akan benar-benar melakukan simulasi Pilmapres nasional itu seperti apa dan kita akan mendapatkan feedback di sana secara intens. Seterusnya kita akan melakukan evaluasi, misalnya dari karya kita posternya sudah bagus atau belum” ujar Fahmi.
Tidak hanya itu, saat ini persiapan lain yang sedang dilakukan adalah menyiapkan mental untuk mengikuti ajang Pilmapres tingkat nasional. Prisilia mengatakan bahwa saat ini dirinya terus melakukan evaluasi diri agar lebih maksimal dalam tahap persiapan ini.
“Bahasa kita benar-benar diuji. Jadi kita juga sedang mempersiapkan untuk itu, terutama bahasa Inggris supaya bisa benar-benar fluent di sana,” kata Prisilia.
Pada Pilmapres tahun ini dua mahasiswa Unpad membawa gagasan dan inovasi kreatif mengenai pengolahan limbah yang sulit terurai untuk diimplementasikan pada skala industri.
Fahmi membawa sebuah konsep yang melibatkan limbah kelapa sawit karena limbah tersebut mengandung senyawa lignin yang susah terurai sehingga susah untuk diolah. Limbah kelapa sawit tersebut akhirnya hanya ditumpuk hingga menimbulkan banyaknya kapang dan fungi yang dapat mengganggu ekosistem.
© Copyright 2024, All Rights Reserved