Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Rochady buka suara soal 56 orang keracunan usai menyantap makanan di hajatan pernikahan, di Kampung Cukanggaleuh, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur, Jawa Barat beberapa hari lalu.
Menurutnya, saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang disajikan saat acara hajatan pernikahan tersebut. Pihaknya sudah mengambil semua makanan yang disajikan untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium.
"Semua kita ambil, nanti kita lihat apakah (penyebab) keracunannya dari nasi, atau lauk pauknya, Itu nanti kita periksa," katanya saat dihubungi, Selasa (23/04).
Dirinya menduga bahwa peristiwa keracunan disebabkan oleh pembenihan kuman. Pasalnya menurutnya hasil bisa di ketahui sekitar 3-4 hari ke depan.
"Mungkin sekitar 3-4 hari. Karena inikan ujung-ujungnya kaya pembenihan kuman," tuturnya.
Dirinya meminta ke masyarakat agar tidak mengangap enteng Diare yang disebabkan oleh keracunan makanan. Menurutnya lebih baik agar masyarakat secepat melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat. Hal itu dilakukan agar masyarakat yang diare dapat dilakukan pertolongan pertama.
"Karena obat pertama diare itu infus. Jadi cairannya harus digantikan. Masalah nanti apakah harus minum antibiotik, dan lain-lain, itu belakangan, yang penting cairannya yg kebuang harus tergantikan dulu," tandasnya. (Bagus Ismail)
© Copyright 2024, All Rights Reserved