Pengamat politik dan kebijakan publik, Yusfitriadi menyoroti Pemerintah Kabupaten Bogor yang dinilai tidak hadir di saat banyaknya penyelenggara pemilu yang gugur saat bertugas pada 14 Februari 2024 lalu.
Berdasarkan data yang diterima olehnya, jumlah penyelenggara pemilu di Kabupaten Bogor yang gugur saat bertugas sudah mencapai 8 orang. Menurut dia, gugurnya para penyelenggara pemilu itu menjadi musibah bagi bangsa, karena terjadi bukan hanya di Kabupaten Bogor saja tetapi terjadi di banyak daerah di Indonesia.
"Sudah 8 orang penyelenggara pemilu di Kabupaten Bogor yang gugur dalam tugas menyelenggarakan hajat akbar negara lima tahunan. Tentu kondisi ini menjadi musibah bagi bangsa, karena terjadi di banyak wilayah, sudah sampai menyentuh angka di atas 80 orang," kata Yusfitriadi dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (22/2).
Banyaknya penyelenggara pemilu yang gugur, kata Yus, tentu menyisakan duka yang mendalam. Namun sayangnya sikap Pj Bupati Bogor seakan tidak menjadikan kondisi ini sebagai musibah yang membutuhkan kehadiran Pemerintah Daerah (Pemda).
"Ketika KPU dan Bawaslu Jawa Barat, bahkan Jaro Ade sebagai tokoh masyarakat pun terpanggil untuk datang menyatakan rasa dukanya kepada empat keluarga yang terkena musibah. Ini Pj Bupati Bogor saya belum mendapatkan informasi apapun bentuk kepeduliannya. Jangankan datang kepada keluarga korban, sekadar ucapan bela sungkawa di publik pun saya belum melihatnya," ujarnya.
Sebaliknya, sambung Yus, Pj Bupati malah lebih memilih mendatangi agenda-agenda yang bernuansa membangun relationship dengan pihak-pihak yang perlu didatangi oleh dia. Dengan begitu, sikap Pj Bupati Bogor memberikan gambaran ketidakpedulian dan ketidiakempatian terhadap kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat.
"Terlebih kejadian kemanusiaan ini diindikasikan karena sedang menjalankan tugas negara yang sangat besar. Dengan melihat kondisi ini, semakin mempertegas orientasi dan kinerja Pj. Bupati Bogor yang hanya sekadar menjabat bupati saja," ucap Yus.
"Tidak mempunyai orientasi memanfaatkan waktu singkat untuk mengadakan perbaikan-perbaikan di Kabupaten Bogor. Jangankan mengerjakan hal-hal bersifat substantif untuk kebaikan kabupaten Bogor, empati kemanusiaan saja tidak dimilikinya," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved