Di tengah upaya pemerintah dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona. PT. Metro Pearl Indonesia malah melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan massa.
Pabrik sepatu yang berlokasi di Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta itu membuka lowongan kerja dan melaksanakan seleksi bagi karyawan baru secara tatap muka, pada Kamis (10/9).
Tanpa menghiraukan penerapan protokol kesehatan, tampak ribuan pelamar memadati lokasi perusahan yang tak jauh dari Mapolsek Jatiluhur itu. Tak ada jaga jarak. Bahkan, kebanyakan pelamar tidak menggunakan masker. Padahal, di masa pandemi ini, rekrutmen karyawan bisa dilakukan secara daring atau online.
Sontak saja kondisi tersebut membuat warga setempat resah, seperti yang diungkapkan Wawan. Dia tidak menyangka jumlah pelamar yang datang sangat banyak, bisa dibilang jumlahnya ribuan. Padahal dari informasi yang menyebar, perusahaan hanya membuka lowongan untuk sekitar seratusan pekerja.
Di lokasi yang sama, salah seorang pelamar kerja bernama Wahyu mengaku, mendapatkan informasi dari medsos bahwa PT. Metro Pearl Indonesia membuka lowongan kerja. Awalnya, dirinya merasa takut untuk melamar langsung ke perusahaan di tengah pandemi ini. Namun berdasarkan informasi bahwa proses perekrutan calon karyawan dibuka secara tatap muka atau untuk datang langsung ke pabrik.
"Saya dapat informasi dari medsos juga dari teman saya bahwa pabrik metro sedang ada penerimaan pekerja baru , begitu saya datang banyak sekali dan saya terpaksa desak-desakan, karena ini kesempatan saya untuk mendapatkan pekerjaan," kata Wahyu.
[video width="640" height="352" mp4="http://rmoljabar.id/wp-content/uploads/2020/09/WhatsApp-Video-2020-09-10-at-10.16.56.mp4"][/video]
Dibubarkan Polisi
Terkait hal di atas, Kapolsek Jatiluhur, Kompol Deni Hamari mengatakan, lowongan pekerjaan yang diinformasikan oleh PT Metro membuat masyarakat spontan datang untuk mencoba peruntungan bisa diterima menjadi karyawan. Tapi dengan begitu, yang datang jadi tidak terbendung. Oleh sebab itu pihak kepolisian dengan pihak pengamanan pabrik berusaha membubarkan kerumunan massa tersebut.
"Para pelamar akhirnya bisa kami bubarkan dan perusahan bisa beroperasional lagi," kata Deni.
Menurutnya, dari awal kepolisian sudah menyarankan kepada pihak perusahaan agar memperhatikan penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan perusahaan.
"Sepertinya, pihak perusahaan juga kaget, pelamar yang datang jumlahnya ribuan. Akhirnya kami bersama anggota berusaha untuk membubarkan kegiatan tersebut. Karena selain mengundang kerumunan massa proses tersebut juga menyebabkan kemacetan arus lalulintas," demikian Kapolsek.
Hinga naskah ini ditulis, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak manejemen PT Metro Pearl Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved