Setelah melalui penilaian dan sidang maraton para dewan Juri, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat akan mengumumkan calon pemenang anugerah penyiaran ke-17.
Ada sekitar 30 anugerah yang akan diberikan, mulai dari program jurnalistik, hiburan, religi hingga lembaga penyiaran kolaboratif serta pemerintah daerah peduli penyiaran.
Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan, anugerah penyiaran ini digelar sebagai bentuk apresiasi kepada berbagai pihak dalam rangka mewujudkan penyiaran yang sehat dan berkeadilan. Selain itu, acara ini juga sebagai motivasi lembaga penyiaran dan konten kreator untuk menciptakan konten yang berkualitas.
"Anugerah penyiaran kali ini juga sekaligus sebagai konsolidasi internal lembaga penyiaran untuk memperjuangkan penyiaran berkeadilan," ucap Adiyana di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (10/9).
"Jangan sampai lembaga penyiaran yang menggunakan frekuensi publik diatur sedemikian rupa, tapi ada lembaga penyiaran lain yang dibiarkan tanpa aturan," tambahnya.
Adiyana mengatakan bahwa yang baru dalam kategori penilaian anugerah penyiaran kali ini adalah program siaran kebangsaan, program siaran lingkungan hidup dan iklan layanan masyarakat tentang pencegahan stunting.
Dia menjelaskan, kategori siaran kebangsaan kali ini merupakan respon dari hasil penelitian KPID Jabar bersama kampus yang menemukan masalah siaran kebangsaan harus menjadi prioritas untuk mengukukuhkan kembali nilai-nilai Pancasila.
"Sesuai Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002, Lembaga Penyiaran baik radio maupun Televisi adalah corong utama dalam menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 serta memperkukuh integrasi nasional," jelasnya.
Kemudian, siaran lingkungan saat ini menjadi prioritas karena telah banyak bencana alam karena faktor kelalaian manusia, sehingga lembaga penyiaran harus mengarusutamakan masalah ini.
"Dan KPID Jawa Barat bersama lembaga penyiaran telah menanam 2500 pohon produktif di Cimenyan Bandung dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan," imbuhnya.
Sedangkan masalah stunting, kata Adiyana, juga menjadi perhatian utama karena di Jabar prevalensi stunting mencapai 21,7 persen.
"Dengan kolaborasi lembaga penyiaran dalam edukasi pencegahan stunting diharapkan angka prevalensi stunting di Jabar akan turun signifikan pada akhir 2024 apabila semua pihak mengambil langkah-langkah akseleratif, progresif, dan terstruktur," tandasnya.
Sebagai informasi, penghargaan semua kategori secara khusus akan diumumkan saat anugerah berlangsung di Trans Hotel Bandung, pada Rabu (11/9).
© Copyright 2024, All Rights Reserved