Kemarau panjang mengakibatkan tiga titik kebakaran di sekitar kawasan Perhutani, Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Lembang. Tercatat, 330 meter persegi lahan terbakar sejak akhir Juli hingga pertengahan September ini.
Asisten Perhutani (Asper) BKPH Lembang, KPH Perhutani Bandung Utara, Heri Rohmatulk menyampaikan, tiga titik kebakaran terjadi di wilayah Cisarua, Cikole, serta Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Tiga titik itu ada delapan petak yang posisinya rawan kebakaran seperti wilayah Cikole ada dua titik, di wilayah Lembang ada tiga titik, dan Cisarua ada tiga titik, mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi lagi (kebakaran)," ungkap Heri saat ditemui, Sabtu, (16/9).
Kebakaran yang cukup besar, disebutkan Heri, terjadi di wilayah Cisarua dengan luasan 200 meter persegi. Sementara wilayah Cikole 70 meter persegi, dan wilayah Lembang 60 meter persegi yang semuanya merupakan lahan garapan.
"Untuk wilayah Cisarua mengenai satu pohon, mengenai akar dan batangnya tapi ketika kami lihat, alhamdulillah pohonnya tidak mati. Kalau di dua petak lainnya memang lokasinya tidak ada tanaman besar hanya tanaman kecil mungkin besok lusa ketika musim penghujan masuk, kami sulam," katanya.
Di kawasan Lembang, dia menerangkan, tidak terlalu banyak titik-titik kebakaran yang biasanya terjadi di lokasi lahan garapan.
"Alhamdulillah karena banyak patroli dari kami, kemudian juga ada mitra-mitra wisata, pengelola wisata yang memang sudah sering kita sosialisasikan. Tapi di lokasi-lokasi yang ada garapan memang disitulah yang agak rawan (terjadi kebakaran)," ucapnya.
Guna mencegah terjadinya kebakaran selama musim kemarau ini, dia mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi, memberikan imbauan, edukasi, serta memasang plang larangan untuk menekan terjadinya potensi kebakaran.
"Paling penting membangun kesadaran masyarakat agar selama musim kemarau ini ikut serta menjaga kawasan hutan dari potensi kebakaran," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved