Anggaran sebesar Rp 30 miliar disiapkan Pemkab Garut untuk penanganan bencana. Hal tersebut menyusul longsor yang melanda enam kecamatan di awal tahun 2020.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, anggaran yang masuk dalam Biaya Tak Terduga (BTT) bisa digunakan sesegera mungkin untuk penanganan bencana. Rudy mengaku telah mendapat peringatan dari gubernur terkait cuaca ekstrim.
"BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan hujan di bulan Februari dan Maret. Kami juga tingkatkan kewaspadaan," ujar Rudy, Sabtu (11/01).
Rudy menjelaskan, anggaran BTT tersebut diklaim menjadi yang terbesar dibanding daerah lain. Disamping itu, pihaknya juga telah mengrimkan logistik ke wilayah terkena bencana.
"Pak Sekda kemarin sudah bawa logistik ke Banjarwangi. Nanti Forkopimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan) yang akan melakukan penanganan," katanya.
Diketahui, enam kecamatan di Kabupaten Garut dilanda bencana pada Jumat (10/01). Keenam kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Banjarwangi, Pamulihan, Bungbulang, Cikajang, Cihurip, Singajaya dan Mekarmukti.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut, longsor di Cikajang menimpa dua rumah warga Kampung Cihideung, Desa Cipangramatan. Pemilik rumah pun berhasil selamat dan telah diungsikan.
Sedangkan di Kecamatan Cihurip, imbuhnya longsor terjadi di Kampung Cimanglid, Desa Mekarwangi. Meski tak ada korban jiwa, longsor tersebut mengancam tiga rumah warga.
"Di Kecamatan Mekarmukti ada retakan tanah yang mengancam tiga rumah warga. Paling banyak ada di Banjarwangi ada 16 rumah di tiga desa yang terancam longsor," ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved