KEPERGIAN Ibu Ani Yudhoyono membuat kita semua kehilangan putri terbaik bangsa, yang mencurahkan segenap perhatiannya bagi kepentingan rakyat dan negara.
Saya memiliki banyak catatan mengenai Ibu Ani Yudoyono yang hingga kini masih melekat dan membekas dalam ingatan saya. Termasuk catatan mengenai sumbangsih beliau pada Polri.
Di tahun 2014, ketika saya menjabat Komisioner pada Kompolnas, ada gagasan murni yang berasal dari istri Pak Susilo Bambang Yudhoyono, presiden ke-6 RI, ini.
Ketika itu Ibu Ani menilai pelayanan dan kehadiran Polwan masih minim dan dikeluhkan masyrakat di berbagai pedesaan. Ibu Ani mendapatkan masukan dari kunjungannya ke desa-desa.
Belakangan gagasan ini disampaikan kepada Presiden SBY. Dalam suatu sidang kabinet, Presiden SBY meminta Kapolri Jenderal Sutarman kala itu untuk memikirkan penambahan Polisi Wanita (Polwan) sehingga dapat dirasakan kehadirannya di pedesaan. Ketika itu jumlah Polwan sangat terbatas, yakni hanya 15.000 personil.
Penambahan personil Polwan pemikirannya sederhana. Ada 4.478 unit Polsek yang membutuhkan SDM yang bisa menangani masalah perempuan dan anak-anak. Karena ketika itu jumlah Polwan di Polsek masih minim, kasus dan permasalahan yang berkaitan dengan perempuan dan anak-anak hanya bisa ditangani di tingkat Polres.
Ibu Ani prihatin karena pelayanan di tingkat Polsek terhadap kasus perempuan dan anak-anak masih minim akibat jumlah Polwan yang minim.
Gagasan menambah jumlah Polwan pun diwujudkan. Sebelumnya, dalam setahun Mabes Polri hanya merekrut 1.500 personil Polwan. Setelah gagasan itu dimunculkan, Mabes Polri merekrut 7.000 personil Polwan 65.000 wanita yang mendaftar. Jumlah yang sangat fantastis. Kebijakan itu berdampak besar dalam internal Polri, khususnya dalam hal penganggaran.
Polri selanjutnya merekrut dan mendidik calon Polwan sebanyak itu di delapan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Indonesia.
Kini setelah jumlah Polwan ditingkatkan, kehadiran Polwan pun mulai dirasakan masyarakat.
Walau ada penambahan cukup besar, tapi jumlah itu tetap kurang karena secara riil dibutuhkan personil Polri yang ideal menurut saya 70 persen pria dan 30 persen wanita. Jumlah saat ini belum seimbang.
Dalam tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, jumlah Polwan terus ditambah. Kini pelayanan dan kehadiran Polwan semakin terasa di seluruh Polsek di Indonesia.
Berbagai kasus kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak sudah bisa ditangani Polsek. Kasus perempuan dan anak-anak di bawah umur kini banyak terlayani. Salah satu program Kapolri Tito adalah menempatkan dua Polwan dalam satu Polsek.
Di mata saya, Ani Yudhoyono adalah wanita hebat yang memiliki perhatian besar dalam berbagai bidang, khususnya pelayanan terhadap perempuan dan anak-anak. Juga peduli terhadap bahaya narkoba.
Ibu Ani sangat gemar membentuk berbagai duta antara lain duta narkoba, duta telesamia dan duta ASI dan lainnnya.
Selamat jalan Ibu Ani. Kami akan selalu mengenang jasa jasamu. [***]
Dr. Edi Hasibuan
Anggota Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) 2012-2016
© Copyright 2024, All Rights Reserved