RMOLJabar. Bandara Husein Sastranegara mulai menerapkan alat untuk mengukur suhu tubuh penumpang pesawat internasional yang terkena cacar monyet. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran cacar monyet melalui kedatangan penerbangan dari internasional.
Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman, mengungkapkan, sejak pemerintah mengintruksikan pemantauan atas penumpang pesawat dari Singapura terkait penyebaran cacar monyet, Bandara Husein Sastranegara mulai melakukan pengecekan lebih intensif.
Cara pengecekan wisatawan yang terkena penyakit ini adalah suhu tubuh yang berada di atas 37 derajat celcius atau suhu normal. Ketika pemidai mengindikasikan suhu tubuh penumpang lebih dari 37 C, maka penumpang tersebut akan langsung dibawa ke klinik khusus yang ada di lantai dua.
Andika menuturkan, pemasangan alat pemindai suhu tubuh menggunakan Thermoscaner yang bisa memindai secara bersamaan ketika penumpang berjalan.
"Kita pinjam alat dari Bandara Kertajati dan baru dipasang kemarin," ucap Andika di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jum'at (17/5).
Menurut Andika, saat ini alat pengecekan suhu tubuh yang ada di Bandara Husein Sastranegara hanya disimpan di tempat kedatangan pesawat internasional. Sebab cacar monyet sejauh ini baru diindikasi dari Singapura dan belum ditemukan dari dalam negeri.
"Kalau di Bandara Husein terfokuskan untuk (penumpang) internasional saja," tuturnya.
Saat disinggung sudah adakah penumpang dari Singapura yang terindikasi cacar monyet, Andika menyebutkan, sejak pihak Bandara Husein Sastranegara menerapkan pengecekan suhu tubuh kepada penumpang di kedatangan internasional, belum ada satu pun yang terindikasi terkena cacar monyet.
"Penerbangan dari Singapura sudah ada sejak kemarin juga dan masih aman," pungkasnya. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved