Menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024, Jawa Barat dihadapkan pada kekurangan daya tampung sekolah menengah atas. Diperkirakan lebih dari 200.000 siswa akan kesulitan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan SMK karena daya tampung sekolah negeri dan swasta hanya mencapai 303.746 kursi, jauh dari jumlah siswa yang mencapai 570.000 orang.
Menyadari permasalahan ini, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmuddin, mengambil langkah tegas dengan menginisiasi pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) Terbuka. SMA Terbuka ini akan disamakan statusnya dengan SMA Negeri, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi bagi siswa yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan di sekolah negeri maupun swasta.
Diskusi mengenai pola pengajaran dan sistem pembelajaran di SMA Terbuka juga mengemuka. Sekolah online dengan memanfaatkan desa digital menjadi salah satu opsi untuk menjangkau siswa di daerah pelosok yang tidak memiliki akses internet.
Irawati, selaku Ketua Umum IKA UNPAD, menyatakan bahwa
“UNPAD dan IKA UNPAD memiliki program alumni mengajar yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung SMA Terbuka,” kata dia dalam keterang tertulisnya, Kamis (23/5).
Sosok yang kerap disapa The Ira itu berharap para alumni dapat turut berpartisipasi dengan menyisihkan waktu untuk mengajar, selain tentunya dengan perekrutan tenaga pengajar profesional dan sesuai bidang keilmuannya, seperti dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Irawati optimis bahwa SMA Terbuka menjadi terobosan gemilang dalam mencerdaskan bangsa, yang dimulai di Jawa Barat dan berpotensi diterapkan di wilayah lain di Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved