Jelang musyawarah daerah (musda) KNPI, barisan pemuda Kabupaten Bandung dari berbagai OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda) kecewa terhadap kinerja DPD KNPI Kabupaten Bandung.
Kekecewaan barisan pemuda ini memuncak lantaran diduga Panitia Musda KNPI yang rencananya digelar pada tanggal 15 hingga 16 November nanti bekerja tidak transparan dalam proses tahapan dari Musda tersebut.
Hal-hal yang tidak transparan itu dimulai dari proses pelaksanaan rapat pimpinan OKP yang dilakukan secara diam-diam, sehingga sejumlah OKP Kabupaten Bandung tidak dapat mengikuti jalannya rapim tersebut.
Kekecewaan kalangan OKP itu mengemuka saat agenda silaturahmi para barisan pemuda Kabupaten Bandung ke Kantor Sekretariat Partai Demokrasi Indonesia Perjuagan (PDI P) Kabupaten Bandung.
Perwakilan OKP GADA Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Bobby Erlangga menyebut kekecewaan barisan pemuda Kabupaten Bandung ini adalah akumulasi dari sejumlah persoalan kepemudaan secara umum.
"Satu hal mengenai rapim (KNPI) bahwa proses ini adalah prasyarat terselenggaranya musda. Didalam rapim ditetapkan siapa yang bakal jadi peserta, penentuan tempat dan waktu pelaksanaan musda," jelasnya.
Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Bandung Asep Muhammad menilai carut marutnya tahapan Musda KNPI menggambarkan buruknya kinerja pengurus KNPI Kabupaten Bandung 2016- 2019.
"Momentum musda ini harusnya mendorong pergerakan pembangunan kepemudaan kearah lebih baik. Namun jika prosesnya saja kacau, sangat memungkinkan akan menghapus harapan pemuda Kabupaten Bandung dalam proses pembangunan kepemudaan yang berkelanjutan," tegasnya.
Perwakilan OKP Garda Bangsa Pungkit Wijaya menilai, kepengurusan DPD KNPI Kabupaten Bandung periode 2016- 2019 itu kurang akomodatif terhadap aspirasi para kalangan pemuda Kabupaten Bandung.
Bukti tidak akomodatifnya pengurus KNPI, kata Pungkit, tercermin dalam struktural kepengurusan saat ini lantaran hanya menempatkan orang- orang dari kelompok organisasi kepemudaan tertentu yang sama.
"KNPI itu wadah keberhimpunan OKP. Semua elemen pemuda sebaiknya wajib jadi bagian yang tidak terpisahkan dengan keberadaan wadah berhimpun ini. Namun disayangkan, kini malah lebih banyak OKP Kabupaten Bandung terabaikan," katanya.[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved