Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut meluncurkan program Zmart. Tujuannya tak lain untuk membantu ekonomi masyarakat tidak mampu atau mustahik (orang yang berhak menerima zakat) dan mengatasi kemiskinan di Kabupaten Garut.
Ketua Baznas Kabupaten Garut Rd H Aas Kosasih, mengatakan program tersebut untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan kapasitas warung ritel mikro. Sehingga tumbuh dan berkembang di tengah persaingan ritel modern.
"Penentuan penerima manfaat warung Zmart ini melalui beberapa tahapan assessment,” kata Aas usai me-launching Zmart di Kampung Ngontong, Rancabango, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (11/2).
Menurut Aas, pada tahap satu terpilih 28 penerima manfaat. Pihaknya nanti akan memberikan bantuan serta aktivitas pendampingan program Zmart. Bantuan berupa renovasi warung dan pemasangan branding, bantuan peralatan warung berupa rak display dan bantuan hibah modal usaha serta pengadaan diversifikasi produk.
Zmart juga dilengkapi sistem kasir dengan aplikasi smartphone. Sehingga pelaporan usaha bisa dilakukan secara online dan realtime.
"Bantuan dana hibah dari Baznas Kabupaten Garut sebesar Rp10 juta. Rp6 juta permodalan pembelian produk usaha dan Rp4 juta untuk branding, renovasi tempat usaha dan peralatan usaha berupa rak dan papan nama. Dari Baznas pusat bantuanya berupa IT, Baznas Provinsi Jawa Barat berupa distributor center (DC),” ujarnya.
Pihaknya pun telah memberikan pelatihan teknis berupa pendampingan manajemen usaha, pelatihan kerja, termasuk pengelolaan keuangan, operasional dan promosi. "Mudah-mudahan ini ada dampak, sehingga para mustahik bisa terampil dalam mengelola ritelnya,” kata dia.
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengapresiasi program Zmart. Kata dia, program tersebut sejalan dengan program pemerintah.
"(Program Zmart) unik, dibina langsung cara bagaimana memakai IT, handphone, sehingga bisa memantau sirkulasi barang dan keuntungannya,” ucap Helmi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved