Luasan Lahan Tanam Sawah di Kabupaten Pangandaran bertambah hingga ribuan hektare (ha) dari 2022 ke 2023. Begitu juga dengan produksi hasil padi dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dan stok padi dinilai masih mencukupi.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran dari Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), luasan sawah bertambah dari yang tadinya 17.000-an ha menjadi 19.000-an ha.
Kendati demikian, luasan sawah yang didapatkan berdasarkan hasil citra satelit ini belum dilakukan verifikasi lebih lanjut ke lapangan karena harus dilakukan secara bersama-sama antara Dinas Pertanian dengan Kementerian ATR/BPN Kabupaten Pangandaran.
Dalam tiga tahun terakhir, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan menjelaskan, hasil panen padi yang didapatkan oleh para petani pada 2021 sebanyak 200.893,67 ton dari luas tanam 32.110 ha. Sementara 2022, kata ia, 200.483,89 ton dari 34.950 ha dan pada 2023, produksi di angka 200.947,36 ton dari 33.706 ha.
“Kenapa angka luasan lahan bisa bertambah menjadi hampir tiga kali lipat, ya karena masa panennya ada yang dua sampai tiga kali panen, jadi sebetulnya stok padi kita sangat melimpah, produksinya kisaran 62,5 kwintal per ha,” tegas Yadi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (21/2).
Penambahan data lahan sawah, kata Yadi, masih menjadi tandatanya. Sebab Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pangandaran bersama Kementerian ATR/BPN belum melakukan cek lokasi secara bersama-sama.
“Ya harus bareng-bareng lah, data ini berdasarkan citra satelit dari Kementerian ATR/BPN, sementara di lapangannya belum jelas, bisa saja itu tegalan, kebun yang tumbuh ilalang, atau malah lapangan sepakbola,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved