Gelaran Intifest oleh PT Inti (Persero) di Jalan M. Toha, Kota Bandung mendapatkan antusias dari masyarakat yang mencari sembako murah
Vice President HGCA PT Inti Persero Bandung, Dadang Ahmad Haidar mengatakan, alasan kegiatan ini tentu untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sembako murah. Sebab, menjelang lebaran Idul Fitri, harga bahan pokok kerap kali melambung tinggi.
"Kami sedang menjalan program Inti Reborn dengan tagline Luruskan Niat, Terus Semangat, Jadi Bermanfaat. Semoga Inti bermain buat masyarakat sekitar," kata Dadang saat ditemui di Bandung, Jumat (7/4).
Dadang mengungkapkan, pihaknya bekerjasama dengan kelurahan setempat untuk membagikan kupon untuk membeli sembako murah.
Adapun sembako yang tersedia yakni beras dengan harga Rp10 ribu per kilogram, minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter. Kemudian, bawang merah dari petani yang dikelola oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar.
"Karena keterbatasan dari Bulog yang hanya 1 ton (beras), kami kerjasamakan dengan kelurahan setempat untuk mendistribusikan kupon. Jadi mohon maaf kita belum bisa memenuhi kebutuhan semua warga," ungkapnya.
Selain sembako murah, terdapat 20 gerai UMKM Kota Bandung yang turut memasarkan produk-produknya dalam kegiatan itu. Produknya pun bervariatif mulai dari kue, kering, makanan cepat saji, dan lainnya.
"20 tenant termasuk dengan pelaku UMKM yang menjadi binaan PT Inti," lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya mendukung kegiatan Intifest karena bertujuan membantu masyarakat sekaligus memperkuat silaturahmi.
"Kita tahu menjelang Idul Fitri kadang-kadang harga bahan pokok itu tidak terkontrol. Walaupun sekarang pemerintah terus mengontrol harga bahan pokok di pasar," ucap Edwin.
Selain itu, imbuh Edwin, kegiatan yang melibatkan UMKM yang sangat bagus untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Apalagi, UMKM menjadi sektor penyumbang pemulihan ekonomi terbesar, sekitar 60 persen.
"Kita berharap kegiatan ini UMKM di Kota Bandung semakin besar sehingga dapat mewujudkan ekonomi mandiri di tengah masyarakat," imbuhnya.
Pelaku UMKM Kue Kering, Yuyun (50) mengaku produksi kue kering miliknya mengalami peningkatan selama produksi. Dalam sehari ia bisa memproduk 50 hingga 100 toples per hari
"Jumlah itu bisa berubah-ubah karena tergantung pesanan. Untuk tahun ini agak lumayan pesanannya dibandingkan tahun kemarin," kata Yuyun.
Takarir gambar: Edwin Senjaya bersama Dadang Ahmad Haidar saat mengunjungi gerai UMKM di Intifest/RMOLJabar
© Copyright 2024, All Rights Reserved