Polemik internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait dugaan pencemaran nama baik terus berlanjut. Kini, setelah laporan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Tasikmalaya juga melaporkan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB, Lukman Edy ke polisi.
Laporan tersebut dilayangkan oleh DPC PKB Kota Tasikmalaya Rabu (7/8) terkait dugaan pencemaran nama baik yang berpotensi menimbulkan keonaran di masyarakat.
Sekretaris DPC PKB Kota Tasikmalaya, Heni Hendini menegaskan, Lukman Edy telah melakukan tindakan yang merugikan partai dan menyesatkan serta meresahkan.
“Hari ini kami melaporkan Bapak Lukman Edy karena pernyataannya di media sosial diduga menimbulkan konflik interest dalam konsolidasi internal kami pasca Pileg dan Pilpres,” kata Heni Hendini di Mapolres Tasikmalaya Kota.
Heni menjelaskan, pernyataan Lukman Edy dianggap sangat merugikan pengurus dan kader PKB di Kota Tasikmalaya.
“Pernyataan Lukman Edy sangat merugikan partai kami di Kota Tasikmalaya,” terang Heni.
Menurut Heni, Lukman Edy menuduh PKB telah menyimpang dari garis perjuangannya dengan tidak melibatkan syuro, para kyai, masyayikh, dan sesepuh pesantren.
“Kami, khususnya anggota dewan dari PKB, adalah bagian dari warga nahdliyin kaum santri,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Heni, gerakan anggota dewan dari tingkat DPR RI hingga daerah telah menunjukkan komitmen terhadap pesantren, seperti melalui Undang-Undang Pesantren dan Perda Pesantren di Jawa Barat.
“Seperti di Kota Tasikmalaya, sudah ada Raperda terkait Pesantren dengan ketua pansusnya adalah ketua kami,” ucap Heni.
Bagi internal PKB, isu ini sebenarnya bukan masalah besar. Namun, hal ini jika berkembang di media sosial, akan menimbulkan resistensi publik yang merugikannya.
“PKB Kota Tasikmalaya kini sudah menjadi fraksi yang solid dengan fokus pada kesejahteraan rakyat kaum nahdliyin,” tegasnya.
Heni juga menyebutkan, PKB Kota Tasikmalaya baru saja melakukan konsolidasi dan silaturahmi dengan pengurus PCNU. Banyak pengurus PKB Kota Tasikmalaya juga terlibat dalam lembaga-lembaga NU.
“Kami selalu berkonsultasi dan berkomunikasi dengan syuro. Tidak benar bahwa gerakan PKB sudah jauh dari para kyai. Hubungan kami seperti anak dan orang tua, karena PKB tetaplah NU,” tutup Heni Hendini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved