RMOLJabar. Penggunaan daun jati sebagai tempat membungkus daging sudah diajarkan oleh orang tua dahulu bahkan bagian tradisi masyarakat Jawa Barat, karena selain efektif dalam menjaga lingkungan, dengan daun jati kualitas daging lebih terjaga.
Begitu solusi dari Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang mengajak masyarakat menggunakan material ramah lingkungan untuk membungkus daging kurban.
"Jadi di bungkusnya bukan lagi pake plastik, tetapi pake daun jati. bukan hanya efektif membungkus, tetapi hawa harum dari daunnya itu memberikan efek pada daging serta mampu menjaga kualitas daging," ujar Dedi ketika di pasar Leuwi Panjang, Purwakarta Minggu (4/8).
Saat mengunjungi pasa Leuwi Panjang, Dedi teringat masa kecilnya, ia memberikan contoh kepada masyarakat dan pedagang dalam memanfaatkan daun jati sebagai pembungkus daging.
Sontak, hal itupun membuat ibu-ibu muda heran karena Dedi mampu membungkus daging dengan cepat dan baik yang diikatkan dengan tali dari bambu.
Hal itu menjadi kebiasaan bagi dirinya sebelum berangkat ke sekolah. Dedi sering membuat tali dari bambu untuk dijual kepada pedagang di sekitar rumahnya, termasuk kebiasaan ibunya yang berbelanja membawa kantong sendiri.
"Ya kan dulu sebelum ke sekolah sering kali membuat tali dari bambu, bahkan ibu saya berbelanja bawa kantong sendiri, kalau daging dibungkus pakai daun dan dimasukin ke sain atau wadah dari anyamam bambu yang besar," ungkap Dedi.
Dedi menginginkan, Pemerintah Daerah harus membuat regulasi dalam penggunaan plastik diantaranya membuat regulasi penggunaan daun untuk membungkus daging kepada pedagang.
"Jangan sampai hanya pada kurban saja,tapi buat regulasi agar penggunaan daun sebagai pembungkus digunakan untuk keseharian," jelasnya.
Dengan membangun regulasi tersebut, akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, apalagi menurut Dedi, penggunaan plastik hari ini sudah cukup mengkhawatirkan.
"Selama ini plastik menjadi problem dari keseharian kehidupan masyarakat, bahkan sampai tingkat berbahaya bagi lingkungan di rumah tidak pernah lepas dari plastik,selokan,sungai besar bahkan di laut sampah plastik sudah mengkhawatirkan dan gampang kita temui," jelasnya.
Selain memberikan efek positif bagi lingkungan,lanjutnya bisa membangun kreatifitas bagi masyarakat terutama kepada anak-anak sekolah. Apalagi keberadaan daun jati yang sering kali berserakan kurang dimanfaatkan dengan baik.
"Kan nanti anak-anak sekolah bisa mendapatkan aktifitas dan kreasi yang menghasilkan,tinggal diitung berapa perlembar plus talinya jadi bisa dimanfaatkan, lingkungan terjaga dapat juga keuntungan," ungkapnya.
Apalagi di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Barat banyak terdapat pohon jati, seperti Purwakarta, Indramayu atau Cirebon. Sehingga untuk kebutuhan pedagang pun menurutnya bisa tercukupi.
"Mudahlah mendapatkan daun jati hampir di semua wilayah bisa didapatkan, nanti tinggal drop saja mau itu pasar di Bandung atau Jakarta, satu truk kan udah banyak," pungkasnya. [yud]
© Copyright 2024, All Rights Reserved