Puluhan mahasiswa dari berbagai wilayah melakukan deklarasi nasional, untuk membentuk Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani). Gerakan tersebut dibentuk dengan tujuan untuk meneguhkan reforma agraria di kalangan mahasiswa.
Ketua panitia persiapan pembentukan Gema Petani, Marlan Ifantri Lase menyebutkan, deklarasi tersebut merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa Indonesia dan para petani.
Setelah 4 tahun lalu Gema Petani diputuskan untuk dibentuk dalam Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Petani Indonesia (SPI) tahun 2016.
"Di beberapa daerah Gema Petani sudah dideklarasikan dan di daerah lainnya menuju deklarasi," ujarnya, Minggu (20/9).
Menurutnya, berdasarkan pengalaman dari Gema Petani yang berada di daerah, kehadirannya sangat bermanfaat dan membantu perjuangan petani. Dari petani di tingkat basis sampai wilayah dalam perjuangan Reforma Agraria, Agroekologi, Koperasi dan tentunya Kedaulatan Pangan.
"Tanggungjawab yang diemban setiap kader Gema Petani dari hari ini dan dimasa depan sangat besar," ujarnya.
Sementara itu, Mahasiswa dari Universitas Jambi, Yoggy Sikumbang menambahkan, Gema Petani sangat jelas arahnya dan pihaknya langsung turun kelapangan.
Senada dengan Yoggy, Gema Petani dari Bengkulu Iksan menegaskan, tugas utama seorang mahasiswa adalah mengabdi bagi kepentingan bangsa dan rakyat, menegakkan keadilan. Dirinya di Bengkulu melihat petani, orang tua kami sendiri sering mengalami masalah yang terus-menerus terjadi.
"Ini sangat berdampak bagi kehidupan, oleh karena itu kami harus berjuang, ini bentuk pengabdian kami," tegasnya.
Adapun deklarasi tersebut dilakukan secara daring dan diikuti langsung para petani anggota SPI dari berbagai wilayah Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved