Sistem demokrasi di Indonesia dinilai mengalami perubahan. Bukan maju, demokrasi di negara ini, justru mengalami kemunduran.
Begitu pandangan Ekonom senior dari Indef, Faisal Basri dalam acara diskusi Kahmipreneur, bertemakan "Ada Dana Besar BUMN dibalik Skenario PEN & New Normal Ekonomi. Gimana Dunia Usaha?" Senin (1/6).
“Ada kemunduran demokrasi dalam negeri ini ya. Berpendapat pun dibatasi, dilarang. Nah, ini akan berbahaya bagi kita,” papar Faisal, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Faisal berharap Indonesia tidak berujung seperti di China, Despotic Leviathan atau kepemimpinan yang bersifat monster seperti otoritarian, atau apatisme terhadap politik rakyat dengan mengutamakan korporatokrasi.
“Karena, ada kecenderungan power of state itu, semakin kuat, ditambah dengan korporasi sebagaimana yang ada di UU Omnibus Law, Minerba, yang paling mulus adalah agenda-agenda state dan korporasi,” ujarnya.
“Dan akhirnya power of society paling lemah,” imbuhnya.
Selain itu, Faisal juga berharap agar Indonesia tidak seperti di Amerika Serikat, di mana masyarakatnya frustasi dengan pemerintahnya sendiri hingga timbul kekisruhan.
“Jangan sampai, saya tidak ingin apa yang terjadi di Amerika Serikat, terjadi di Indonesia. Yang merupakan refleksi dari meletupnya kefrustasian rakyat, terhadap pemerintah, yang menyebabkan ketimpangan semakin menjadi-jadi dan di Indonesia persis itu juga yang terjadi,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved