Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB berharap segera mendapat pendistribusian nyamuk wolbachia dari Kemenkes RI untuk menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Apalagi, musim hujan sudah mulai dan kasus DBD di KBB biasanya meningkat.
Kepala Dinkes KBB, Hernawan Widjajanto mengakui, hingga saat ini KBB belum mendapatkan pendistribusian nyamuk wolbachia yang disebutkan sebagai salah satu solusi mencegah terjadinya wabah DBD.
"Belum, karena saya belum terima informasi nyamuk wolbachia itu untuk ke KBB," ucap Hernawan saat dihubungi, Kamis, (7/12).
Diterangkan Hernawan, pendistribusian nyamuk wolbachia sangat diharapkan pihaknya sebab, kasus DBD kerap muncul di setiap tahunnya.
"Pasti pengen karena masalah DBD itu dari tahun ke tahun meskipun sudah diprediksi, kenyataan pengendalian DBD dalam arti munculnya DBD setiap tahun itu terutama di awal-awal musim hujan biasanya melonjak," ujarnya.
Dinkes KBB merilis, kasus DBD periode Januari sampai Juli 2023 terdapat 304 kasus yang mana 2 pasien DBD meninggal dunia. Bulan Juli hingga November 2023 terdapat kasus DBD sebanyak 143 kasus.
"Untuk bulan Desember ini, kami belum. Nanti kami cek lagi," ungkapnya.
Sementara menunggu pendistribusian nyamuk wolbachia ke KBB, dia menuturkan, Dinkes terus berupaya menekan angka kasus DBD melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
"Tapi kenyataannya, tetap kasus-kasus DBD itu muncul dan formula nyamuk wolbachia menjadi harapan baru," katanya.
Dibeberkan Hernawan, formula nyamuk wolbachia terbukti efektif menurunkan kasus DBD. Seperti, di daerah Yogyakarta yang menjadi tempat uji coba penyebaran nyamuk wolbachia.
"Di Yogyakarta terbukti angkanya sebagai tempat uji coba itu terbukti menurunkan kasus kejadian DBD, jadi kami Dinkes KBB sangat berharap bisa cepat mendapatkan nyamuk wolbachia," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved