Saat menghadiri rapat perdananya bersama Komisi II DPR, Senin (18/11). Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo menyampaikan soal lulusan IPDN berebut bekerja di Pemprov DKI, karena Gajinya mencapai 28 juta.
Menanggapi hal itu, salah satu alumni IPDN angkatan 2006 Asep Yudi Mulyadi mengatakan bahwasanya hal tersebut tidak salah, namun tidak juga sepenuhnya benar.
"Mungkin kalau itu secara general ada benar ada tidaknya, Apa yang disampaikan Mendagri, balik lagi ke pribadi masing-masing," begitu dikatakan Asep yang juga kini menjabat sebagai Kasubag Pelayanan Media Biro Humas dan Keprotokolan Pemprov Jabar, Selasa (18/11).
"Ketika misalnya kan setelah lulus dari IPDN kalau untuk lulusan tahun sekarang itu disebar ke seluruh Indonesia. Terus ketika telah mencapai dua tahun atau tiga tahun baru disitu orang-orang misalnya ada tawaran gitu, tapikan tidak secara otomatis pindah kemana kemananya," jelas Asep.
Lebih jauh menurut Asep tidak ada negosiasi dalam penugasan para alumni setelah lulus.
"Kalau ada tawaran dari DKI kayanya mungkin hanya sekedar permintaan. Adapaun Acc atau tidaknya dibalikkan lagi ke Pemprov DKI," ujarnya.
Hal terebut mengingat keterbatasan kuota yang ada di DKI sendiri. Adapun jika dilihat dari gaji ia mengatakan tidak ada perbedaan gaji dimanapun tempatnya.
"Mungkin bukan dari gaji juga kayanya, itu dari tunjangan daerah. Kalai gaji kan dari Aceh sampai Papua sama. Kalau secara besaran besar di DKI, karena APBD nya juga terbesar di Indonesia, otomatis kan. Tapi kalau misalnya waktu angkatan saya pada ingin balik ke daerah masing-masing," jelasnya.
"Tapi kalau ditawarkan di DKI pasti mau kalau ada iming-iming seperti itu, cuman kan balik lagi ke kuotanya," tutup Asep.[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved