Bakal calon (balon) Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira menyambut positif tantangan untuk mendongkrak elektoral Partai Gerindra. Sebagai pribadi inklusif, tantangan tersebut tidak menjadi beban berat karena dirinya senang blusukan ke gang-gang sempit di Kota Cimahi.
Kader Gerindra tersebut mengaku masih menunggu Surat Keputusan (SK) pasangan calon (paslon) untuk B.1-KWK yang merupakan dukungan resmi dari partai maupun koalisi untuk bisa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi pada 27-29 Agustus 2024.
"Pada prinsipnya kita menunggu sampai SK paslon untuk B1KWK penugasan dari partai itu, pertama untuk membangun koalisi agar kuorum 20 persen suara parlemen," ucap Kang Adhit (Adhitia Yudisthira) saat ditemui, Sabtu, (27/7) malam.
Kendati harus menunggu, Adhitia menyatakan enggan berdiam diri dan memilih untuk keluar-masuk gang-gang sempit menginventarisasi permasalahan warga sambil bekerja meningkatkan elektoral sesuai instruksi partai.
"Jadi kita dichalenge sampai dengan last minutes itu harus membuktikan ada kerja elektoral, khususnya untuk Partai Gerindra," ungkapnya.
Diterangkan Adhit, dirinya terus berkomunikasi dengan semua partai politik (parpol) agar saat pendaftaran ke KPU bisa membawa SK B.1-KWK karena sudah ada pasangan.
"Sehingga, masih ada waktu yang sangat dinamis ini untuk berkomunikasi dengan lintas parpol dan lintas tokoh atau lintas kandidat yang potensial bisa dijadikan pasangan," terangnya.
Satu bulan jelang pendaftaran, Adhit menuturkan, dirinya sudah positif mendapatkan dukungan selain partainya sendiri yakni, Partai Gerindra yang memeroleh 5 kursi tetapi ada juga PKB 4 kursi, PAN 2 kursi, serta PPP 1 kursi DPRD Kota Cimahi terpilih.
"Ada juga beberapa partai non parlemen yang alhamdulillah berkomunikasi serius," sebutnya.
Disinggung masalah pasangan, Adhit menyatakan, hingga saat ini dirinya maupun Gerindra Cimahi masih sangat terbuka dengan siapa pun akan dipasangkan.
"Saya rasa semua orang yang baik dan berkapasitas dan mempunyai nilai-nilai elektoral yang bagus juga, baik itu Pak Ngatiyana, Pak Dikdik, Pak Bagja, dan Pak Azul semua memiliki nilai-nilai yang positif apabila dipasangkan dengan saya," ujarnya.
Kendati demikian, Adhit menyadari, mengenai pasangan dikembalikan secara komunikasi politik kepada partai-partai yang mengusung dirinya atau Parpol koalisi yang mengusung dirinya untuk memutuskan siapa yang cocok dan pas dipasangkan dengannya nanti.
"Termasuk juga posisi apakah nomor 1 atau nomor 2. Jadi masih menunggu masih sangat dinamis, begitu pula di kota/kabupaten yang lain, termasuk provinsi juga masih sangat dinamis," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved