Disrupsi informasi akibat perkembangan teknologi membuat arus informasi semakin cepat. Media pun saat ini berlomba untuk secepatnya menyajikan berita ke publik.
"Saat ada kejadian, beritanya tak akan menunggu besok," kata Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha, saat jadi pembicara dalam Wokshop wartawan di lingkungan Kota Bandung dengan tema " Peningkatan kapasitas wawasan pers dalam perkembangan berita di era digital serta peran pers dalam mencegah hoax di media sosial", Sabtu (4/10).
Dinamika informasi saat ini, ujar Achmad, berbeda dari era tahun 2007 yang masih didominasi media cetak. "Informasi hari ini baru di beritakan besok harinya," kata dia.
Ditengah cepatnya arus informasi, Achmad, mengingatkan para jurnalis untuk tetap mentaati kode etik jurnalistik dan budaya.
Ia merasa telah muncul budaya jurnalis yang kurang tepat dikalangan media. "Banyak berita mengutip dari media sosial,"katanya.
Sebaliknya, ia sangat menghargai para jurnalis yang masih mau turun ke lapangan memastikan faktanya benar dan ikut merasakan apa yang terjadi dimasyarakat.
Terlepas dari platform yang digunakan medianya, Achmad mendorong para jurnalis untuk tetap berperan sebagai kontrol sosial.
"Wartawan harus tetap berani mengkritik pemerintah dan anggota dewan," ujarnya.
Selain itu, Achmad berharap media juga mengedepankan peran edukasi. "Berita juga harus menyadarkan masyarakat maupun pemerintah untuk suatu masalah yang berhubungan dengan kepentingan publik,"katanya.
Secara khusus, Achmad berterimakasih pada media yang konsisten menginformasikan masalah-masalah di kota Bandung. Sebab, dengan menggunakan informasi dari media, ia bisa mengadvokasi maayarakat.
Bahkan, politisi PDIP Kota Bandung itu juga mengaku sering menjadikan media sebagai sarana untuk mengekspose permasalahan yang perlu perhatian publik.
"Saat saya sering berbicara dengan media, itu artinya ada masalah yang perlu diketahui publik," demikian Achmad.
© Copyright 2024, All Rights Reserved