RMOLJabar. Akibat diterjang bencana banjir luapan sungai Citarum sebanyak 173 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di 3 Kecamatan, Kabupaten Bandung terpaksa mengungsi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat Sudrajat kepada wartawan, Rabu (16/1).
Sudrajat menjelaskan, di Baleendah terdapat 4 titik pengungsian. Di shelter Parunghalang ada 12 KK yang mengungsi dengan rincian, 57 jiwa 8 lansia, 3 ibu menyusui, 6 balita.
"Di taman baca RW 01 ada 5 KK, 16 jiwa, 2 lansia, 3 pelajar dan 3 balita. Di Masjid Nurul Huda 3 KK, 7 jiwa dan 2 lansia. Terakhir di gedung Inkanas 47 KK, 138 jiwa, 19 lansia, 6 ibu menyusui dan 11 balita," tuturnya.
Di Dayeuhkolot, lanjut Sudrajat, ada 5 titik pengungsian. Di shelter Desa Dayeuhkolot di isi38 KK, 115 jiwa, 16 lansia, 28 pelajar, 10 balita, 2 bayi dan 3 penyandang disabilitas.
"Di Masjid Ashopia 19 KK, 70 jiwa, 5 lansia dan 9 balita. Di Masjid Argadinata RW 08 ada 6 KK, 13 jiwa, 1 lansia, 2 balita dan 1 bayi. Di Masjid RW 02 Citeureup 15 KK dan 35 jiwa. Dan Kantor RW 02 sebanyak 6 KK, 23 jiwa, 1 lansia dan 3 balita," katanya.
Sementara di Kecamatan Bojongsoang, tambah Sudrajat, titik pengungsian berada dii Madrasah RW 09 Kampung Cijagra tercatat 22 KK, 55 jiwa, 3 lansia dan 3 balita.
"Kami juga telah melakukan beberapa upaya mendirikan tenda darurat kemudian tenda pengungsi, mendirikan posko dan dapur umum lapangan (dumlap)," tandasnya. [aga]
© Copyright 2024, All Rights Reserved