Komisi II DPRD Jawa Barat mendorong Dinas Koperasi dan Usaha Kecil mengembangkan program yang lebih inovatif untuk menarik minat masyarakat. Mengingat saat ini kondisi koperasi di Jabar sudah banyak yang semakin menurun dan menutup usahanya.
Sekretaris Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Eka Perwira mengatakan, salah satu penyebabnya adalah koperasi tersebut secara sistem sudah semakin ketinggalan dibandingkan model usaha yang lain. Oleh karenanya harus ada sebuah perubahan terutama masalah teknologi digital harus diadopsi secepatnya.
"Sesungguhnya koperasi itu bisa berperan dalam penyediaan modal usaha bagi anggotanya, bahkan koperasi sesungguhnya bisa menjadi pelaku dari pinjaman online, nah tinggal bagaimana dia membangun model bisnisnya," kata Yunandar seperti dikutip pada Kamis (18/7).
"Harusnya kelembagaan koperasi itu adalah sebuah lembaga kemitraan investasi, modelnya itu jadi bukan sebagai badan usaha tapi dia kemudian membentuk badan-badan usaha," lanjutnya.
Yunandar menjelaskan, sudah sepantasnya koperasi menjadi holding, dimana sekelompok orang yang mempunyai modal, kemudian mereka membangun usaha. Misalnya ada usaha simpan pinjam, usaha produksi, usaha perdagangan dan lain sebagainya.
"Sehingga nanti koperasi itu tidak memakan dirinya sendiri, tapi dia menjadi sebuah lembaga kerja sama yang satu sama lain saling sharing, saling membantu terutama untuk membangun bisnis yang baru," ucap Yunandar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved