Aplikasi BEBUNGE yang digadang-gadang akan diluncurkan Pemkab Bekasi, DPRD mendorong agar segera dilaunching. Karena dengan diluncurkannya aplikasi tersebut dapat terwujudnya Smart City Juara se-Jabar.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno menerangkan dukungan untuk infrastuktur TIK, sarana prasarana, termasuk fiber optik telah diberikan dukungan sejak tahun 2015 yang lalu, baik dari sisi kegiatan ataupun dukungan anggarannya.
Ia menjelaskan, Diskominfo-Santik Kabupaten Bekasi sedang membangun dan mewujudkan aplikasi pelayanan publik BEBUNGE (Bekasi Nyambung Bae). Aplikasi tersebut adalah perwujudan dari Smart City Kabupaten Bekasi. Dimana seluruh pelayanan publik bisa berbasis aplikasi secara online. Jadi seluruh OPD nanti terhubung aplikasi online, dan seluruh informasi pembangunan di Kabupaten Bekasi dapat termonitor secara online juga.
"Tahun 2020 ini juga, kami mendorong Diskominfo-Santik untuk segera bisa mewujudkan Tata Kelola Digital di tingkat Desa, melalui program Smart Village, untuk mendukung program Jabar Digital dan program Sapa Warga dari Pemprov Jabar," ungkapnya, Kamis (20/2).
Menurutnya, sudah menjadi tugas utama Diskominfo-Santik untuk menyampaikan informasi pembangunan Kabupaten Bekasi dan mensuport seluruh OPD dalam melakukan percepatan pelayanan berbasis IT.
Kemudian, selain dukungan kepada seluruh OPD dan Fasilitas Layanan Publik milik Pemkab Bekasi, pihaknya juga mendorong kerjasama Pemkab Bekasi (melalui Diskominfo-Santik) dengan instandi vertikal lainnya. Kerjasama tersebut misalnya seperti dengan Kepolisian kaitan Tilang Online (E-Tilang), dengan Pengadilan Negeri, dengan Kejaksaan, dengan Dandim atau Imigrasi dan instansi lainnya.
"Dukungan yang sudah dilakukan sampai dengan saat ini yaitu jaringan Fiber Optik hampir sepanjang 1.150 km yang menghubungkan 55 OPD, 23 Kecamatan, 85 SMP, 2 RSUD, Instansi Vertikal, dan nantinya menyusul penarikan FO untuk 44 Puskesmas se-Kabupaten Bekasi. Bahkan tahun 2020 ini akan menambah jaringan Fiber Optik untuk 14 Desa demi mendukung pelaksanaan Smart City," bebernya.
Nyumarno mengakui, bahwa Kabupaten Bekasi sedikit lebih lambat mewujudkan Smart City dengan Kabupaten/Kota lain. Karena bedanya wilayah Kabupaten Bekasi harus membangun infrastruktur, SDM, berikut kontennya.
"Kalau kabupaten kota lain bisa Smart City duluan, karena hanya menyiapkan konten saja, infrastruktur jaringan dan bandwitch nya mereka sewa. Surabaya saja masih sewa jaringan dan bndwitch dari Telkom kok," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved