Beredar video sejumlah warga menggeruduk kantor Desa Lebakmekar, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Dalam video tersebut terdapat caption "buntut penjualan beras program bapanas oleh kuwu, warga tuntut kuwu Lebak mekar mundur".
Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon, Diah Irwani Indriyati angkat bicara. Ia mengaku prihatin dengan praktik jual beli beras bantuan pemerintah oleh oknum masyarakat atau pihak lainnya.
Diah meminta para pengurus Puskesos berpedoman pada data yang akurat jika disinyalir data best yang ada sudah harus diperbaiki. Lakukan perbaikannya sesuai dengan yang semestinya.
“Perbaiki data agar akurat supaya tidak timbul fitnah dan lain sebagainya, realisasikan program apapun secara transparan dengan libatkan stekholder yang kompeten di bidangnya agar bisa ketularan informasi yang benar,“ kata Diah saat dikonfirmasi.
Legislator Golkar itu juga mengingatkan para Kuwu di desanya masing-masing di kurun waktu tahun berjalan, pedomani juga apa yang ada di APBDes. Apakah semuanya bener sudah sesuai dengan peruntukannya, bagaimana berita acara musyawarahnya, lalu payung hukumnya sudah siap semua atau belum.
“Lakukan tahapannya, tempuh perangkat hukumnya lewat bagian hukum Setda, DPMD dan koordinasi dengan camat dan jalin sinergitas dengan semua lembaga yang ada agar tugas pokok dan fungsinya bisa sama-sama dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Sementara, Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Cirebon, Nana Kencanawati mengatakan bila dijual, dibelikan beras yang lebih bagus untuk dibagikan ke masyarakat sangat bagus. Hanya saja jika dijual lalu uangnya untuk kepentingan pribadi beserta staf desanya itu melanggar.
“Amanah itu memang berat, kadang niat awal yang baik tapi dengan berjalannya waktu, diperjalanan banyak godaan, maka di situlah letak ujian bagi semua pemangku kebijakan,” kata Nana saat menanggapi menguatnya praktik jual beli beras bantuan pemerintah di wilayah Kecamatan Greged.
Legislator Gerindra itu mengajak seluruh stakeholder melangkahkan kaki dengan niat membangun Kabupaten Cirebon dengan penuh cinta, kejujuran dan tanggungjawab dari semua pihak. Hal itu guna menciptakan masyarakat Kabupaten Cirebon yang Gemah Ripah Loh Jinawi dan negeri yang baldatun toyibatun wa robbun gofur.
Terpisah, Kepala Desa (Kuwu) Lebakmekar Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon, Mahmud membenarkan adanya demo pada Senin (1/4) siang. Menurutnya, kedatangan sejumlah warga ke kantor desa untuk mempertanyakan keberadaan puluhan karung beras bantuan pemerintah di salah satu rumah warga.
“Mereka yang demo menanyakan kenapa ada 70 karung beras bantuan pemerintah di rumah warga,” kata Mahmud saat dikonfirmasi.
Menurut Mahmud, selain menanyakan beras bantuan pemerintah yang dibeli oleh penjual lontong, warga menanyakan sisa beras bantuan pemerintah pada penyaluran pertama, kedua dan ketiga sisanya ada berapa.
“Apa yang ditanyakan warga langsung dijawab pengurus Puskesos, bahwa sisa beras sudah dialihkan kepada warga yang layak menerimanya berdasarkan data yang diajukan para RT,” ujarnya.
Disinggung tentang beredarnya video yang menuntut dirinya mundur dari jabatan Kuwu Lebakmekar, Mahmud menegaskan narasi tersebut tidak ada dalam tuntunan warga saat mempertanyakan sisa beras pada pengurus Puskesos.
Mahmud memastikan tuduhan dirinya menjual beras bantuan pemerintah adalah fitnah yang dibuat pihak tidak bertanggung jawab untuk mencemarkan nama baiknya.
“Kami akan menindaklanjuti bersama BPD melakukan investigasi ke lapangan dan akan laporkan penyebar untuk dijerat dengan UU ITE,” tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved