Drs. Suwito Setiabudi adalah nama yang selalu dikenang oleh masyarakat Cirebon. Dikenal sebagai sosok dermawan yang tak mengenal batas dalam memberikan pertolongan, Suwito meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah kota ini.
Pada 16 April 1960, Suwito mendirikan Apotek Pasuketan, dengan tujuan mulia untuk membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan pengobatan dan obat-obatan secara gratis.
Jeremy Huang, seorang pengamat budaya Cirebon menjelaskan, kebaikan hati Suwito menjadikannya figur yang dicintai banyak orang. Sebagai lulusan Apoteker dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1955, Suwito dikenal sebagai pribadi yang merakyat, rendah hati, dan sederhana.
"Setiap kali ada warga yang meninggal, Suwito selalu hadir memberikan bantuan. Beliau selalu menggunakan becak kemana pun pergi, meski memiliki kemampuan untuk naik mobil," kata Jeremy, Selasa (30/7).
Dedikasinya pada masyarakat juga terlihat dalam pendirian pemakaman Kristen Sasono Mulyo. Salah satu kegiatan yang paling diingat adalah rutinitas Suwito setiap pagi mengunjungi rumah duka Talang untuk melayat dan memberikan bantuan kepada keluarga yang berduka.
"Suwito Setiabudi sampai akhir hayatnya melayani di GKI Pengampon sebagai pembawa renungan dan pemain piano," lanjut Jeremy.
Drs. Suwito Setiabudi meninggal dunia pada 2014 dan dimakamkan di Mount Carmel, Kabupaten Cirebon. Dua hari sebelum meninggal, ia sempat jatuh lemas saat melayani khotbah di GKI Pengampon.
Dalam kehidupan pribadinya, Suwito Setiabudi lahir di Tegal pada 7 November 1928 dari pasangan Makmur Setiabudi. Ia dikaruniai empat anak, yaitu Tien Setiabudi, Wiwit Setiabudi, Indriyani Setiabudi, dan Benjamin Setiabudi.
Pada 1975, Suwito mendirikan Gedung Pertemuan Sumber Hidangan di Jalan Pagongan, Kota Cirebon, sebagai salah satu bentuk kontribusinya bagi masyarakat.
Pepatah Tionghoa menyatakan, "Xíngwéi hé shànxíng jiāng bèi yǒngyuǎn míngjì, zhídào shíjiān de jìntóu," yang artinya amal dan perbuatan baik akan abadi dikenang hingga akhir zaman. Ini adalah cerminan tepat dari hidup Suwito Setiabudi.
"Jujur, saya belum menemukan lagi sosok yang hebat seperti Suwito Setiabudi. Sebelumnya, ada sosok Mayor Tan Tjien Kie yang juga hebat, namun beliau meninggal pada 1919," tutup Jeremy.
Drs. Suwito Setiabudi adalah bukti nyata bahwa kebaikan hati dan dedikasi tanpa pamrih akan selalu dikenang dan dirindukan oleh generasi berikutnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved