Bakal calon Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan elektabilitas dirinya bersama Erwan mencapai 77,81%. Dedi berterima kasih kepada masyarakat Jawa Barat atas dukungan yang terus-menerus diberikan.
"Saya berterima kasih kepada warga Jawa Barat yang secara alami memberikan dukungan berkesinambungan. Hasil survei ini bisa mencapai lebih dari 77% berkat proses panjang," ujar Dedi, Sabtu (14/9).
Ia menegaskan dukungan tersebut tidak datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari interaksi panjang selama lebih dari 10 tahun bersama masyarakat.
"Dukungan ini tidak datang mendadak, tetapi melalui proses panjang yang terus berjalan," jelasnya.
Dedi berkomitmen untuk terus melayani masyarakat dan memanfaatkan hasil survei positif ini sebagai motivasi.
"Saya akan terus bekerja melayani masyarakat. Apa yang saya bisa lakukan pasti akan saya baktikan untuk Jawa Barat," tambahnya.
Optimisme Dedi Mulyadi dalam Pilgub 2024 Berbeda dengan 2018
Dedi Mulyadi juga mengungkapkan perbedaan signifikan antara Pilgub Jabar 2018 dan 2024. Pada Pilgub 2018, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur dan bersaing dengan Ahmad Syaikhu, namun ia menilai situasi politik saat ini jauh berbeda.
"Pemilu 2018 dan sekarang sangat berbeda. Saat itu saya calon wakil gubernur, begitu juga dengan Pak Syaikhu. Namun sekarang saya mendapat amanah dari Partai Gerindra dan Pak Prabowo untuk memimpin Jawa Barat melalui proses demokratis," kata Dedi.
Ia juga menyatakan isu agama yang dominan di Pilgub sebelumnya kini tidak lagi menjadi fokus utama.
"Hari ini isu agama tidak lagi dominan, meskipun ada pihak yang mengangkatnya, tapi respons publik rendah," ungkap Dedi.
Dedi menilai, masyarakat saat ini lebih teredukasi dengan akses informasi yang lebih luas.
"Sekarang masyarakat lebih mengenal saya, baik melalui media sosial maupun kunjungan langsung," jelasnya.
Dedi optimistis bisa meraih kemenangan dalam Pilgub 2024, melampaui pesaingnya, termasuk Ahmad Syaikhu yang diusung oleh PKS dan Nasdem.
"Insyaallah, jika niat kita baik, Allah akan membukakan jalan," ujarnya.
Peran Media Sosial dalam Elektabilitas Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi juga menyoroti pentingnya media sosial dalam kampanye politiknya. Menurutnya, media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan semata-mata untuk meningkatkan elektabilitas.
"Saya menggunakan media sosial bukan hanya untuk elektabilitas. Dari dulu, sebagai anggota DPR, saya sudah bermedia sosial agar masyarakat tahu apa yang saya kerjakan," katanya.
Dedi menambahkan bahwa media sosial memberinya kebebasan untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat, tanpa harus bergantung pada media konvensional.
"Dulu harus kontrak dengan media, biayanya besar. Tapi dengan media sosial, saya bisa berkomunikasi lebih leluasa," jelasnya.
Ia juga mengakui bahwa platform seperti YouTube memiliki dampak besar dalam membentuk persepsi publik terhadap dirinya.
"Media sosial, terutama YouTube, sangat efektif. Publik bisa melihat kehidupan saya secara utuh," tutup Dedi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved