Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, mengatkan bila dirinya tak berbohong soal upaya penuntasan permasalahan banjir di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pejabat kelahiran Makassar tersebut mengaku sedang membuat strategi permanen untuk mengatasi permasalah tersebut.
Pasca banjir melanda pemukiman warga Jalan Kenanga, Desa Kayuambon, Lembang pada Senin, (25/12) lalu, Inspektur Wilayah IV Inspektorat Jenderal (Itjen) pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang kini menjabat orang nomor satu di KBB mengatakan akan memantau langsung kelapangan.
"Saya akan ke sana lagi mengecek perkembangan," kata Arsan saat ditemui di Padalarang, Kamis, (28/12).
Kendati warga Lembang telah melakukan aksi gotong royong membersihkan saluran drainase dari tumpukan lumpur dan sampah, dia menerangkan, pihaknya pun akan melakukan hal yang sama.
Bedanya, dirinya akan berkoordinasi dengan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk memuluskan niat membuat strategi permanen untuk menuntaskan permasalahan banjir di Lembang yang membutuhkan biaya tinggi.
"Karena Lembang itu bukan hanya ramai saat tahun baru namun, setiap minggu juga ramai," ungkapnya.
Dia menegaskan, strategi permanen untuk mengatasi banjir di Lembang harus dilakukan karena Lembang merupakan kawasan dataran tinggi yang hampir setiap hari mengalami hujan.
Oleh karenanya, dirinya berencana melakukan pelebaran jalur air sekitar 1 meter yang membutuhkan pembiayaan cukup besar.
"Makanya, saya akan koordinasikan dengan provinsi," ucapnya.
Orang nomor satu yang membranding dirinya sebagai pemimpin yang agamis tersebut, pernah menjanjikan, untuk wilayah Lembang, pihaknya akan memfokuskan untuk perbaikan saluran-saluran drainase.
"Akan segera diperbaiki karena jangan sampai tahun baru ramai, hujan malah banjir," kata Arsan usai peresmian Alun Alun Lembang, Jumat, (8/12) lalu.
Bahkan, untuk penanganan banjir, dia menyebutkan, Pemerintahan Daerah (Pemda) Bandung Barat sudah punya solusi.
"Kami sudah turun, Pak Kadis segera bergerak, pokoknya sebelum Nataru selesai karena kita harus punya kebanggaan Nataru tidak ada banjir, begitu kira-kira," janjinya.
Namun, pada kenyataannya, saluran drainase dari arah Pasar Panorama Lembang dan sekitarnya yang tidak kunjung diperbaiki telah mengakibatkan pemukiman warga terendam banjir.
Salah satu korban banjir, Nadya Saphira menyampaikan, hujan lebat yang terjadi Senin, (25/12) sore hingga malam telah mengakibatkan beberapa rumah di Jalan Kenanga terendam banjir. Hal itu dikarenakan, limpahan air dari arah Pasar Panorama Lembang meluap hingga ke Jalan Maribaya.
"Nah, dari Jalan Maribaya turun lagi meluap ke Jalan Kenanga hingga mengakibatkan banjir," ucap Nadya saat ditemui, Selasa, (26/12) lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved