RMOLJabar. Pengerjaan pembangunan infrastruktur khususnya program jalan mulus yang didanai APBD Provinsi Jawa Barat dikritisi oleh masyarakat Nagrak Sedongkidul, Kabupaten Cirebon.
Kepala Desa Sedongkidul, Jono menuturkan, pada pelaksanan pembangunan jalan poros Kabupaten Cirebon yang berada di Dusun 3 Nagrak, pihaknya hanya diberikan surat pemberitahun dimulainya pengaspalan oleh pihak kontraktor.
"Kami hanya sebatas diberitahu akan ada pelaksanan pengaspalan melalui surat yang datang ke Kantor Desa," kata Jono kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (9/9).
Menurut Jono, masyarakat yang bermukim di Dusun 3 Negrak sudah 10 tahun lebih tidak mendapatkan pembangunan jalan yang layak. Selama ini masyarakat di sina harus rela melewati jalan yang rusak parah.
"Jalan di sini rusak berat sepanjang 3,5 kilometer, karena lebih dari 10 tahun tanpa pembangunan jalan dari pihak pemerintah daerah, wajar jika masyarakat kecewa pada pengaspalan jalan yang asal-asalan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Uci, tokoh masyarakat setempat, sangat menyayangkan pihak pelaksanan pembangunan jalan yang tidak memasang papan informasi proyek pembangunan dari anggaran Provinsi Jabar secara transparan dengan RAB nya.
"Masyarakat di sini mayoritas buruh di Jakarta, sudah puluhan tahun terbiasa membangun jalan di Jakarta. Jika melihat hasil kerja proyek jalan di sini, ketebalan aspal hot mix tidak ada 1 centimeter pun, atau hanya sekulit bawang, bahkan RAB pun tidak dipasang pihak Kontraktor," jelas Uci.
Ditambahkan Suanda, tokoh pemuda setempat, sebagai masyarakat tentunya berharap pada pihak pemerintah dapat mengawasi jalannya proses pembangunan. Hal itu agar hasilnya dapat bertahan lama dan tidak asal jalan hitam.
"Semoga ada pengawasan yang baik dari dinas terkait, agar jalan yang didanai dari uang pajak rakyat dapat awet atau bertahan lama, karena banyak contoh jalan cepat rusak akibat kontraktor naval," harap Suanda. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved