Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024 menjadi momentum tepat untuk mencari pemimpin yang paham kebijakan politik anggaran. Lebih jauh diharapkan gubernur terpilih bisa menemukan solusi atas penurunan APBD Jabar yang terjadi belakangan ini.
Demikian dikatakan Ketua Umum Komunitas Jabar Unggul & Indonesia Unggul, Toddy Ardiansyah Prabu kepada Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (11/8).
"Kok bisa-bisanya gubernur yang memimpin 50 juta penduduk adem ayem saja saat APBD turun dari Rp37 triliun menjadi Rp30 triliun?" kata Toddy.
Saran tersebut diberikan Toddy lantaran Gubernur Jabar 2024-2029 bakal menghadapi tantangan yang sangat besar. Mulai dari masalah ketimpangan sosial ekonomi, infrastruktur, sampai masalah lingkungan.
Meski demikian, kata Toddy, siapa pun gubernur yang terpilih harus memiliki program prioritas agar permasalahan-permasalahan di Jabar bisa teratasi satu per satu. Kemudian, Gubernur Jabar ke depan haruslah seseorang yang inovatif.
"Gubernur Jabar baru harus punya terobosan baru, dengan pemikiran out of the box dan memakai pendekatan kontekstual, tidak memandang tugasnya hanya sebatas rutinitas belaka," ujar Toddy.
Toddy juga berharap Gubernur Jabar ke depan mampu memprediksi tantangan yang akan dihadapi dalam 5 tahun ke depan.
“Sehingga saat dia membuat kebijakan publik, bukan sekadar kebijakan murah hati (benevolent policy), tetapi bagaimana kebijakan publik tersebut dijalankan secara tepat sesuai kebutuhan dan tuntutan publik,” beber Toddy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved