Lima tahun menjadi wakil kemudian menjabat Bupati Bandung Barat, membuat Hengky Kurniawan memahami dunia keartisan dan menjadi pelayan publik sangat berbeda. Sebab, menjadi pelayan publik harus siap dengan segala risiko, termasuk hujatan.
Hengky menyambut baik teman-teman seprofesinya yang saat ini mau terjun ke politik. Namun, terjun ke politik khususnya menjadi kepala daerah bukan pekerjaan yang mudah karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Nah, pekerjaan sebagai artis dan pelayan masyarakat itu berbeda sekali. Kalau dulu sebagai arti kita dipuji-puji, dielu-elukan tapi ketika menjadi pelayan publik tentu banyak kritikan, banyak hujatan, banyak juga serangan yang itu risiko yang luar biasa," ungkap Hengky, Jumat (30/8).
Jika mereka siap, Hengky sangat mengapresiasi karena sebagai warga negara memiliki hak yang sama, baik memilih maupun dipilih.
"Jadi saya rasa tidak masalah (artis mencalonkan diri sebagai kepala daerah), mari ke depan kita kedepankan ide dan gagasan, insyaalloh kita siap debat di masa yang akan datang," ucapnya.
Melihat dinamika, Hengky yang pernah ditugaskan di kota lain dan sebagai kader partai siap ditempatkan di manapun. Namun, setelah dirinya berpamitan, membaca di media sosial, masyarakat KBB merasa kehilangan dirinya.
"Alhamdulillah dengan tingkat kepuasan publik 62 persen ini membuat saya siap berjuang lagi, mengabdi untuk masyarakat KBB," terangnya.
Ditegaskan Hengky, memutuskan untuk maju di Pilkada tidak mudah dikarenakan jabatan bukan ajang gagah-gagahan setelah dirinya melalui proses merenung dan berpikir keras. Hal itulah yang mengakibatkan dirinya telat memutuskan ikut penjaringan bakal calon bupati.
"Bukan di DPC tapi di DPD saya didorong karena saya berpikir, kira-kira dengan tantangan ke depan yang begitu berat, dengan sembako yang mahal, tantangan yang kompleks menghadapi situasi itu?," ujarnya.
"Ketika saya yakin dan saya mampu, akhirnya saya datang kembali (mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Bandung Barat)," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved