Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan cara Indonesia untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap) dengan mencontoh Jakarta. Hal tersebut disampaikannya dalam Orasi Ilmiah pada BJ Habibie Memorial Lecture bertajuk "Peran Iptek dan Inovasi menuju Indonesia Emas 2045" di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/7).
Airlangga memaparkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang, khususnya ketika pemerintahan Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, mulai berkuasa. "Jangka panjang ada tantangan pertumbuhan ekonomi harus 6-7 persen, dengan investasi rata-rata tumbuh mendekati 7 persen per tahun. Presiden terpilih berharap bisa tumbuh 8 persen di tahun ketiga, empat, atau lima. Ini jadi tantangan bagi kita semua," ujar Airlangga.
Menko juga menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi tersebut berkaitan dengan rencana jangka panjang Indonesia untuk keluar dari status negara berpendapatan menengah. "Ada tantangan agar kita keluar dari middle income trap. Jadi kita punya tantangan agar pertumbuhan kita bisa berada di rentang 6-7 persen ke depan," tambahnya.
Menurut Airlangga, pemerintah memiliki rencana untuk mengeluarkan Indonesia dari kelompok negara berpendapatan menengah, mengingat pendapatan per kapita masih rendah. "Sekarang, pendapatan per kapita Indonesia di akhir tahun ini sekitar 5 ribu dolar Amerika Serikat. Kalau kita lihat per provinsi, Jakarta sudah lolos middle income trap, dengan pendapatan per kapita sebesar 21 ribu dolar Amerika Serikat," urainya.
Airlangga menyarankan agar pengelolaan ekonomi oleh pemerintah pusat dapat belajar dari yang dilakukan di Jakarta. "Jadi, jika ingin melihat bagaimana Indonesia bisa lolos dari middle income trap, maka lihatlah Jakarta," tambah mantan Menteri Perindustrian tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved