Indonesia Dianggap Penting Bagi OECD, Menko Airlangga Minta Dukungan Konkret Selandia Baru

Dukungan diberikan Selandia Baru agar Indonesia segera bergabung dengan OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi). Sebab, masuknya Indonesia bakal membawa nilai tambah bagi OECD.

Dukungan tersebut diterima Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay disela Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Markas OECD, Chateau de la Muette, Paris, Prancis, Kamis (2/5).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyebut Indonesia berkomitmen untuk mengintegrasikan kebijakan transformasi dalam Peta Jalan (Roadmap) Aksesi OECD.

"Indonesia juga meminta dukungan konkret dari Selandia Baru untuk mempercepat proses aksesi," terang Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan perkembangan soal aspek karantina dalam aturan impor baru. Termasuk terkait potensi peningkatan permintaan di Indonesia mengingat Pemerintah ke depan menggalakkan program susu gratis.

Sementara Menteri McClay juga mengapresiasi hubungan dagang dan ekonomi yang sangat baik. Bahkan Indonesia dianggap berhasil sebagai Chair ASEAN tahun lalu seraya menekankan arti penting RCEP bagi Selandia Baru.

Terkait isu bilateral, kedua pihak berharap masing-masing Pemerintah bisa terus meningkatkan upaya memperdalam perdagangan, khususnya produk holtikultura seperti buah.

Pasalnya, impor produk buah yang sudah bersertifikasi dari Indonesia berkontribusi dalam diversifikasi produk bagi masyarakat Selandia Baru. Di sisi lain, kedua pihak sepakat hambatan bagi akses pasar produk hortikultura harus diatasi secara konkret.

Pertemuan tersebut juga membahas perkembangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Halal.

Indonesia dan Selandia Baru telah menandatangani MoU antara BPJPH dan MPA Selandia Baru, serta perjanjian Pengakuan Timbal Balik (MRA) dengan tiga Badan Sertifikasi Halal Terakui (LHLN) Selandia Baru pada November 2023.

MoU tersebut merupakan langkah maju yang signifikan dalam memfasilitasi produk halal Selandia Baru masuk ke pasar Indonesia.