Hari ini menandai momen bersejarah bagi Indonesia dalam perjalanannya menuju keanggotaan penuh di Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Dalam Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, atas nama Pemerintah Indonesia, menerima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD.
Penerimaan peta jalan ini menjadi langkah krusial dalam proses aksesi Indonesia ke OECD, membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih erat dengan 38 negara anggota OECD lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk mewujudkan kebijakan yang lebih baik untuk kehidupan yang lebih baik, sejalan dengan moto OECD.
“Dengan mewakili 80% perdagangan dan investasi dunia, keanggotaan dan standar OECD sangat penting untuk menjamin perekonomian global yang inklusif dan berkelanjutan. Menjadi anggota OECD memungkinkan Indonesia memperkuat komitmen konstitusionalnya untuk berpartisipasi dalam tatanan dunia, untuk memajukan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tutur Menko Airlangga dalam sambutannya ketika proses serah terima tersebut di Paris, Kamis (2/5).
Dengan bergabungnya Indonesia, saat ini terdapat 7 negara dengan status kandidat aksesi, yakni Argentina, Brasil, Bulgaria, Indonesia, Kroasia, Peru, dan Rumania. Hubungan Indonesia dan OECD telah berlangsung sejak 2007, ketika Indonesia bergabung menjadi mitra kunci OECD. OECD sendiri telah menjadi mitra strategis Indonesia dalam penyempurnaan kebijakan dan standar, baik bagi masyarakat, tata kelola pemerintahan, hingga dunia usaha.
Turut hadir menyaksikan serah terima peta jalan keanggotaan Indonesia bersama Menko Perekonomian yakni Menteri Keuangan RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian, dan Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO.
© Copyright 2024, All Rights Reserved