Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam penangulangan pandemi Covid-19 sedang gencar dilaksanakan. Beberapa kebijakan sudah dianggap tepat bahkan mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Barat.
Meski demikian, kebijakan isolasi khusus bagi pemudik dan perantau yang mencari kehidupan di Kabupaten Pangandaran dianggap masih ada kekurangan.
Pasalnya, kebijakan yang mewajibkan isolasi khusus bagi para pemudik dan perantau yang ada di Kabupaten Pangandaran terkesan radikal dan mengesampingkan sisi kemanusiaan.
Dengan gencarnya penyisiran di setiap Desa yang ada di Kabupaten Pangandaran para perantau merasa terancam dalam proses mencari kehidupan. Bahkan, petugas dinilai arogan pada saat menjemput perantau untuk melakukan isolasi khusus.
"Kebijakan pemerintah sudah cukup baik dalam pengentasan pandemi Covid-19 di Kabupaten Pangandaran, namun ada kebijakan yang terkesan radikal," ungkap salah seorang perantau asal Kota Tasikmalaya di Kabupaten Pangandaran, Viki Firdaus (20), Selasa (26/3).
Penyisiran perantau di setiap Desa, kata Viki sudah bagus. Namun, sayang dirinya merasa terancam dengan harus pulang kampung atau melaksanakan isolasi khusus di tempat yang sudah disediakan.
"Kami di sini mencari penghidupan. Kalau harus pulang kampung tentunya butuh bekal selama pandemi. Apakah tidak ada kebijakan lain, misalkan diperiksa kesehatan terlebih dahulu atau cara lain yang lebih memanusiakan manusia," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved