Jembatan penghubung dua RW di Kampung Warung Pala, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ambruk, pada Senin (27/2) pagi.
Pasca ambruk, Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan meninjau lokasi dan bertemu dengan muspika setempat serta ketua RW dan warga untuk dimintai keterangan atas ambruknya jembatan.
Mohan mengatakan, berdasarkan keterangan warga dan para pengurus RW bahwa jembatan yang ambruk itu sudah lama rusak dan juga sudah diusulkan melalui musrenbang pada 2020 lalu. Tetapi dari usulan yang seharusnya diintervensi pada 2022 itu belum juga diperbaiki oleh pemerintah melalui dinas terkait.
"Kasus ini sudah masuk dan menjadi catatan dalam SK bencana oleh walikota di tahun 2022. Kita tahu ada dua kali penetapan SK bencana itu, yang pertama di Agustus-September, dan kedua kedua di Oktober-November. Titik lokus sudah masuk di situ, ini juga menjadi perhatian kami di DPRD, harusnya pemerintah kota buru-buru melalui akses BTT, kalaupun ini belum terencana," kata Mohan seusai meninjau jembatan.
Selain informasi dari warga, politisi Partai Gerindra ini pun di lokasi bertemu dengan petugas Dinas PUPR Kota Bogor. Ia menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya bahwa jembatan yang ambruk ini sudah masuk ke dalam perencanaan (DPA) oleh PUPR pada 2023 ini.
"Kita cek lokus kegiatannya yang bunyi di situ, apakah betul di sini atau tidak. Kalau benar kita apresiasi, tapi kalau belum ini menjadi perhatian kita di DPRD untuk menyampaikan teguran kepada wali kota atas lalainya pemerintah kota yang tidak cepat terhadap SK bencana yang sudah ditetapkan itu," tegasnya.
Selain itu, ia pun menanyakan perihal anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut. Menurut PUPR, kata Mohan, sebesar Rp800 juta dan mekanismenya harus dilakukan proses lelang.
"Hasil tinjauan ini akan kita sampaikan ke Ketua Komisi III, untuk selanjutnya dilakukan pemanggilan terhadap PUPR dan ULP-nya. Ini harus dilakukan percepatan, agar akses lalu lintas warga kembali normal," ujarnya.
Di tempat yang sama, Lurah Muarasari, Mugya Mulyawan mengatakan, jembatan yang ada di wilayahnya itu ambruk sekitar pukul 08.00 WIB, dimana kondisinya sedang diguyur hujan.
"Ini satu-satunya akses jalan yang sangat dekat dengan kantor kami. Saya selalu lewat sini kalau ke kantor, begitu juga dengan warga yang sering menggunakan jalur ini. Jadi, kami harap dinas terkait bisa segera memperbaiki jembatan ini," katanya.
Selama belum diperbaiki, lanjut Mugi (sapaannya), jalur ini ditutup dan dialihkan ke jalur yang lain. "Jadi, sementara warga yang ingin ke wilayah Muarasari harus memutar ke jalan yang lain, yang jaraknya lebih jauh," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved