Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah terjadi sebagai akibat dari pernyataan yang kerap kali berubah-ubah atau mencla-mencle dalam mengeluarkan kebijakan, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira mengatakan, Presiden Jokowi kerap kali mengeluarkan statement yang berujung pada koreksi yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun oleh para pembantunya di kabinet.
"Berapa kali presiden dan jajaran menteri-menterinya itu nyatakan A hari ini, lalu dua hari kemudian dibantah oleh koleganya sendiri. Atau bahkan oleh dirinya sendiri, atau bahkan harus meluruskan," ucap Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/5).
Pernyataan mencla-mencle yang selalu berulang dapat memunculkan distrust terhadap segala sesuatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi.
"Distrust ini kalau sudah terjadi, atau ketidakpercayaan ini buruk sekali terhadap pemerintah," kata Geradi.
Jika distrust masyarakat sudah pada level tertinggi, maka sebaik apapun langkah yang diambil pemerintah tetap akan sulit dipercaya. Bahkan masyarakat bisa abai dengan program-program yang dikeluarkan.
“Walaupun itu program yang benar," sambung Geradi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved