Jelang pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta ke KPU yang akan digelar mulai 27 hingga 29 Agustus 2024, dinamika politik di internal PDIP tampak makin memanas.
Secara formal, partai berlambang kepala banteng tersebut mengisyaratkan dukungan Pilkada ke Zainal Arifin (Kang Ipin). Namun, di sisi lain ratusan pengurus Ranting PDIP dari 14 PAC malah menggelar deklarasi dukungan Pilkada untuk salah satu kader banteng bernama Budi Hermawan atau yang kerap disapa Presiden RBH.
"Hari ini, menuju pencoblosan Pilkada serentak 2024 sekitar 125 hari lagi. Jika kondisi partai politik peserta Pilkada masih belum solid atau malah cenderung pecah, bagaimana mau bicara menang? Bagaimana mau bicara visi partai atau secara umum visi Purwakarta kalau internalnya masih belum satu visi?" ujar Ketua DPC Pospera Kabupaten Purwakarta Sutisna Sonjaya kepada awak media, Rabu (24/7).
Menurut Kang Lodra, begitu ia biasa disapa, hendaknya kawan-kawan PDIP Purwakarta bisa belajar dari sejarah Pilkada 2018 lalu terkait faktor penyebab kegagalan saat itu.
"Salah satu faktor yang diduga menyebabkan PDIP kalah telak pada Pilkada 2018 adalah karena kebijakan elite yang tidak sejalan dengan kehendak kader dan simpatisan pada tingkat akar rumput. Secara elektoral, saat itu PDIP meniadakan aspirasi grass root yang lebih menghendaki mendukung calon lain. Dan hasilnya, dapat kita ketahui bersama. PDIP kalah," kata Kang Lodra.
Selain itu, Kader Adian Napitupulu itu juga mengungkapkan, jika pada Pilkada Purwakarta 2018 lalu, PDIP dan PPP yang mengusung paslon Padil Karsoma dan Acep Maman hanya memperoleh sekitar 17 persen suara. Sedangkan saat itu PDIP punya modal suara sekitar 18 persen lebih. Jika digabung dengan PPP, modal suaranya sekitar 23 persen.
"Jika kita cermati, kurang lebih hal yang sama juga terjadi seperti saat ini, saat Pilkada Purwakarta 2018 banyak kader dan simpatisan banteng yang tidak satu komando dengan putusan elit partai. Dan hasilnya, PDIP dan PPP hanya memperoleh 17 persen suara, bahkan jauh dibawah perolehan paslon dari jalur independen. Pertanyaannya, apakah pada Pilkada mendatang Banteng Purwakarta mau kalah lagi?" ujarnya.
Pertanyaan lainnya, lanjut Kang Lodra, soal Pilkada, apakah Banteng Purwakarta hanya ingin ikut kontestasi atau ingin menang.
"Setidaknya hal ini harus jadi bahan renungan para kader Banteng Purwakarta. Ikut menang aja dulu. Karena kalau PDIP ingin menang Pilkada Purwakarta, teuing iraha?" demikian Kang Lodra.
© Copyright 2024, All Rights Reserved