Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta harus menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang rencananya akan diselenggarakan berbasis kecamatan khususnya di wilayah kecamatan zona hijau sebaran Covid-19.
Penundaan tersebut karena jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Purwakarta bertambah drastis mencapai 31 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H Purwanto mengatakan, saat ini pihaknya masih melihat kondisi sebaran Covid-19 untuk selanjutnya memantapkan pelaksanaan proses belajar tatap muka.
"Untuk waktu pelaksanaan pembelajaran tatap muka belum ditentukan, karena masih melihat situasi tren sebaran Covid-19 di Purwakarta yang meningkat tajam," terang Purwanto, kepada Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (14/8).
Sebelumnya, rencana pelaksanaan belajar tatap muka akan diselenggarakan di tiga kecamatan, yakni di kecamatan Sukasari, Tegalwaru, dan Bojong.
"Karena ada satu warga yang terkonfirmasi positif di Kecamatan Tegalwaru, sementara ditunda 14 hari dengan mempertimbangkan sebaran Covid-19 di wilayah tersebut," papar Purwanto.
Ia juga mengatakan, Disdik Purwakarta terus memberikan pemahaman kepada para guru dan Kepsek juga pengawas tentang Belajar Dari Rumah (BDR) berbasis potensi lingkungan.
"Karena BDR tidak berorientasi daring semata. Mereka bisa membuat pembelajaran berbasis proyek atau produk. Pembelajaran terintegrasi dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar di lingkungan masing-masing. Jangan memaksakan pembelajaran daring pada siswa, selain keterbatasan sarana IT juga berpotensi konsumtif dan boros. Maka pembelajaran campuran atau blanded learning menjadi penting," jelasnya.
Lebih lanjut Purwanto mengatakan, kordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Purwakarta terus dilakukan agar nantinya siswa bisa aman belajar dengan tatap muka.
"Kordinasi terus dilakukan. Mengingat fluktuasi Covid-19 tak tentu, dan sesuai harapan Bupati untuk mencegah adanya kluster penularan baru di lingkungan sekolah," demikian Purwanto.
© Copyright 2024, All Rights Reserved