Perencanaan guru pensiun yang belum berjalan pada SMA Negeri 5 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi masuk ke telinga Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat. Sebab masalahnya berdampak pada Kegiatan Belajar Mengaja (KBM) atau mekanisme sistem pembelajaran di sekolah itu lantaran belum adanya guru pengganti.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Irpan Haeroni mengatakan, solusi penanganan tentang guru-guru yang mau pensiun sampai saat ini masih menjadi salah satu persoalan penting. Irpan pun mencontohkan persoalan yang terjadi di SMAN 3 Kota Bekasi.
Di sana, banyak guru yang pensiun pada 2024 ini sedangkan untuk guru penggantinya belum tersedia dan berdampak signifikan terhadap siswa.
"Kita juga menerima masukan terkait Regulasi PPDB sistem zonasi, perlu ada yang diubah atau dievaluasi kembali dikarenakan ini masih membingungkan pihak sekolah. Tetapi persoalan guru pengganti ini pun tidak kalah penting," ujar Irpan di SMA Negeri 5 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/2).
Menurut Irpan, penerapan sistem zonasi masih tidak murni hanya berdasarkan pertimbangan jarak, tetapi memasukan pertimbangan lain yang ditafsirkan bebas oleh masing-masing daerah. Sehingga hal tersebut membingungkan pihak sekolah maupun orangtua calon siswa.
Semua kebutuhan solusi guru-guru maupun evaluasi PPDB sistem Zonasi, imbuhnya, ada perubahan kedepannya. Ini supaya tujuan dan maksud mencerdaskan kehidupan bangsa lebih cepat terlaksana.
“Kami berharap percepatan kebutuhan solusi guru pensiun dan evaluasi terkait PPDB ke depannya ada perubahan, sehingga SMAN 5 Tambun Selatan bisa memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada,” ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved