Dedi Mulyadi, salah satu bakal calon gubernur Jawa Barat, menyampaikan gagasan dan rencananya terkait isu kesejahteraan petugas kebersihan serta pemanfaatan energi terbarukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di beberapa wilayah Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikannya usai acara KDM Menyapa Jabar Istimewa yang diadakan di Kota Bogor, Rabu malam (11/9/2024),
Dedi menyampaikan pentingnya memberikan upah layak bagi para petugas kebersihan, yang saat ini dinilainya belum mendapatkan perhatian yang cukup.
Menurutnya, sering kali kota-kota ingin terlihat bersih, tetapi para petugas kebersihan atau tukang sapu justru tidak dihargai sebagaimana mestinya.
"Kita loh kota pengin bersih tapi tukang sapunya gak pernah dihargai, itu problem kita," tegas Dedi.
Dedi menekankan, status kepegawaian tukang sapu seharusnya diatur oleh pemerintah kabupaten dan kota. Menurutnya, gubernur harus dapat berdiskusi dengan bupati dan wali kota untuk memastikan para petugas kebersihan mendapatkan upah yang sesuai.
Saat ini, menurutnya, beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Bekasi dan Karawang, sudah menetapkan UMK sekitar Rp5,2 juta, tetapi tukang sapu masih menerima upah jauh di bawah standar, yakni sekitar Rp1,8 juta.
"Ke depan, mereka harus menerima upah standar, minimal sesuai UMR, dan dilengkapi dengan jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, serta jaminan hari tua," lanjutnya.
Selain itu, Dedi juga mengatakan perlunya perhatian pada kelengkapan keselamatan kerja para petugas kebersihan. Banyak dari mereka yang sering mengalami kecelakaan kecil, seperti menginjak paku atau benda tajam lainnya saat bekerja, yang menunjukkan kurangnya perhatian pada kesejahteraan mereka.
"Seragamnya kurang mendapat perhatian, bajunya itu juga, kemudian kelengkapan keselamatan kerja. Bayangin Saya sering menangani, misalnya mereka nginjak paku nginjak kaca kemudian nginjak tusuk sate," ucapnya.
Selain fokus pada kesejahteraan petugas kebersihan, Dedi juga mengungkapkan visinya untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber energi melalui pembangunan PLTS. Menurutnya, sampah yang selama ini menjadi masalah bisa diubah menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya ingin membangun pembangkit listrik dari energi sampah. Jadi sampah tidak lagi jadi problem, tapi jadi sumber energi,” ujar Dedi.
Dia menyebutkan bahwa rencana ini sudah mulai dijalankan, salah satunya dengan adanya perusahaan swasta yang akan membangun pabrik pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Purwakarta.
Pabrik tersebut akan mengumpulkan sampah dari beberapa daerah, seperti Karawang dan Bekasi, untuk diolah menjadi energi.
"Ada perusahaan swasta yang hari ini akan membangun pabrik pengelolaan sampah jadi energi listrik di Purwakarta," tutupnya.[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved