Anggota DPR RI, Kamran Muchtar Podomi meminta semua pihak bersungguh-sungguh memperbaiki berbagai kelemahan pada Pemilu 2024. Perbaikan diperlukan untuk menyongsong Pilkada 2024 yang lebih demokratis.
Sama seperti Pilpres kemarin, ungkap Kamran, gelaran Pilkada juga masih dihantui isu tidak netralnya aparat. Selain itu, isu keamanan juga menjadi penting karena Pilkada akan digelar serentak di 37 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
"Pemilih sangat beragam, dari Sabang sampai Merauke, memang tidak mudah membuat Pemilu yang baik dan demokratis. Namun, kekurangan-kekurangan harus diperbaiki dari waktu ke waktu," jelas Kamran dalam FGD 'Ujian Demokrasi Pra Pilkada 2024' yang digelar Fraksi Partai Nasdem DPR RI, di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6).
Lebih lanjut Anggota Komisi II tersebut mengungkap masalah lain yang ada dalam sistem politik Indonesia. Menurutnya, partai politik menjadi yang utama untuk diperbaiki agar menjadi lebih daik dan demokratis.
"Masalah rekrutmen di partai politik harus dibenahi. Ada kader parpol bagus, tapi ada orang lain yang lebih populer dan surveinya bagus, yang dicalonkan yang populer. Ini anomali yang kita temui," ujarnya.
Legislator Nasdem tersebut berpendapat, kelembagaan partai politik harus dimatangkan sebagai lembaga kaderisasi anak bangsa untuk memimpin Republik ini.
"Bagaimana partai merekrut kader, dia mencalonkan pemimpin. Nasdem sudah mencontohkan di Jawa Barat. Ada nilai yang dibawa dan ditawarkan di sana, tidak hanya elektabilitas. Masalah hasilnya itu belakangan," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved