Alumni UGM Banyak yang menduduki jabatan penting di pemerintahan saat ini. Itu membuat UGM dan Kagama menjadi sorotan publik.
Oleh karena itu Wakil Ketua Umum Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada), Anwar Sanusi mengingatkan, para alumni UGM harus mampu menjadi panutan bagi masyarakat.
"Alumni UGM juga harus mau memberikan masukan dan mengingatkan tokoh-okoh alumni yang saat ini menduduki jabatan publik apabila ada hal-hal yang dianggap kurang benar," ujar Anwar saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) Kagama Jawa Barat di Bandung, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/1).
Anwar menambahkan, pada era tahun 80an hingga 90an dulu, sempat muncul istilah Mafia Berkeley yang merujuk kepada alumni-alumni Universitas Berkeley yang menduduki berbagai posisi strategis di pemerintahan saat itu.
"Mereka kemudian disalahkan publik saat ada masalah yang muncul belakangan. Jangan sampai alumni UGM juga disalah-salahkan nantinya," ujar Sekjen Kementerian Desa dan PDT itu.
Ipar Cak Imin itu juga meminta agar alumni UGM optimis memandang Indonesia ke depan. Anwar juga menyinggung soal rencana pemindahan ibukota negara. Menurut Anwar, rencana pemerintah itu harus didukung demi mengurangi beban Pulau Jawa yang daya dukung lingkungannya kian merosot.
"Beban Jawa Barat sebagai penopang Jakarta, dengan sendirinya juga terkurangi secara signifikan saat ibukota RI dipindah," tambah dia.
Anwar meminta alumni UGM untuk terus mewujudkan slogan "guyub, rukun, migunani (bermanfaat)" dalam kehidupan sehari-hari. Slogan itu dinilai sukses menyemangati alumni UGM untuk terus berkarya dan bekerjasama demi membangun dan menjaga persatuan Indonesia.
"Semoga 2024 Indonesia dipimpin alumni UGM lagi," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved