ADA 17 Oktober 1948 mahasiswa doktoral The John Hopkins University, AS, George McT Kahin yang sedang berada di Indonesia, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim di Jogjakarta. Dalam pertemuan itu Kahin menanyakan dokumen pernyataan Proklamasi kepada Haji Agus Salim.
Tak lama, Haji Agus Salim yang berjuluk ''The Grand Old Man'' memberi salinan dokumen proklamasi tersebut kepada Kahin. Dengan suka cita, Kahin menerima salinan itu. Kahin berencana membawa salinan dokumen proklamasi serta beberapa arsip penting lain ke AS untuk diteliti. Ia memasukkannya ke dalam koper.
Namun, sungguh malang. Ketika pasukan Belanda gencar melancarkan serangan ke Jogja pada 19 Desember 1948, Kahin yang saat itu berada di kota gudeg, ikut ditangkap Belanda. Koper Kahin berisi salinan dokumen serta arsip penting disita Belanda. Dalam artikelnya di jurnal 'Indonesia' nomor 69 yang terbit pada April 2000, Kahin menceritakan penyitaan itu dan Belanda mengusirnya kembali ke Jakarta. Kahin simpatisan Republik Indonesia. Belanda tahu itu, dan setiba di Jakarta Kahin langsung ditahan.
Untungnya, kepada sahabatnya yang masih berada di Jogja, yakni seorang Konsul India bernama Mohammad Yunus, Kahin meminta bantuan untuk mencari barang-barang miliknya serta koper berisi arsip yang disita Belanda. Yunus sekretaris pribadi Jawaharlal Nehru yang dikirim khusus dari India ke Jogja sebagai bentuk dukungan India kepada kemerdekaan Indonesia. Ia sudah berada di Jogja saat Kahin ditangkap.
Tiga pekan Kahin mendekam dalam tahanan Belanda di Jakarta. Setelah itu, ia balik ke Jogja dan kembali bertemu Mohammad Yunus. Yunus yang berhasil memperoleh koper Kahin dari Belanda, lalu memberikannya ke Kahin. Yunus memberitahu Kahin, bahwa Belanda telah mengobrak-abrik isi koper dan merampas dokumen-dokumen penting.
Kahin baru menemukan kembali dokumen panjang pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu pada kisaran tahun 2000-an. Yakni, 48 tahun setelah ia menerbitkan buku babon bertajuk ''Nationalism and Revolution in Indonesia'' yang terbit pada 1952. Buku ini berisi kesaksian Kahin tentang jalannya revolusi Indonesia. Ia ikut terlibat di sisi para pendiri bangsa Indonesia saat itu.
*Penulis adalah Periset di Surabaya
© Copyright 2024, All Rights Reserved