Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan "Makin Cakap Digital Segmen Komunitas Jawa Barat" di Kabupaten Garut pada Sabtu (25/5). Acara ini bertempat di Gedung Art Center, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, dengan tema "Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi".
Kegiatan ini dihadiri oleh 2.800 peserta, melebihi target awal 2.500 peserta. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Garut dalam meningkatkan literasi digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi, dalam pesannya secara virtual, menekankan pentingnya peningkatan kemampuan pemanfaatan internet secara aman dan produktif. Hal ini menjadi semakin penting di tengah pesatnya penetrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
"Kondisi ini tentu harus merubah kesadaran kita bersama untuk terus meningkatkan literasi digital di Indonesia, terlebih pada tahun 2023 indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,65 dari skala 5 atau tingkat sedang," ujarnya. Ia menambahkan bahwa angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,54.
Budi Arie juga mengingatkan bahwa literasi digital tidak hanya memiliki manfaat ekonomi seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan partisipasi dalam kegiatan ekonomi digital, tetapi juga manfaat sosial dan budaya.
"Selain aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya seperti membantu individu bereaksi bijak terhadap pesatnya teknologi, sehingga terhindar dari dampak negatif yang ada," tambahnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, Margiyanto, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah bagaikan pedang bermata dua. TIK membawa segudang manfaat, namun juga dapat disalahgunakan untuk tujuan negatif seperti penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Margiyanto menekankan pentingnya menjadi konsumen informasi yang bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.
"Ujaran kebencian, kata-kata atau tindakan yang ditujukan untuk menyinggung atau menghina, atau merendahkan kelompok tertentu berdasarkan RAS, etnis, agama gender, atau identitas lainnya, ujaran kebencian dapat memicu diskriminasi, kekerasan, dan perpecahan bangsa," ucap Margiyanto.
Ia menambahkan bahwa budaya digital kini semakin meresap dalam kehidupan sehari-hari serta menghadirkan dinamika tersendiri. Maka dari itu diperlukan pemahaman yang mendalam sebagai masyarakat yang hidup di era digital.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Garut, Delit Suparman, berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menghadapi era digital yang berkembang pesat.
"Kepada generasi muda saya mengajak untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif melalui media sosial dan teknologi digital lainnya," ucapnya.
Kegiatan "Makin Cakap Digital" diisi dengan berbagai talkshow dan workshop yang membahas tentang berbagai topik terkait literasi digital, seperti bagaimana mengidentifikasi hoaks, bagaimana membangun konten yang positif, dan bagaimana menjaga privasi di internet.
Peserta juga mendapatkan pelatihan praktis tentang bagaimana menggunakan berbagai aplikasi digital untuk keperluan sehari-hari.
Diharapkan dengan kegiatan ini, masyarakat Garut dapat meningkatkan literasi digitalnya dan menjadi pengguna internet yang bijak dan bertanggung jawab.
© Copyright 2024, All Rights Reserved