RMOLJabar. Melalui sektor pendidikan, Pemprov Jabar siapkan langkah-langkah strategis tingkatkan kompetensi dan daya saing generasi Millenials. Lankah-langkah tersebut urgent dilakukan agar dalam waktu dekat Millenials Jawa Barat Mampu bersaing di tingkat Asia. " itemprop="description"/> RMOLJabar. Melalui sektor pendidikan, Pemprov Jabar siapkan langkah-langkah strategis tingkatkan kompetensi dan daya saing generasi Millenials. Lankah-langkah tersebut urgent dilakukan agar dalam waktu dekat Millenials Jawa Barat Mampu bersaing di tingkat Asia. "/> RMOLJabar. Melalui sektor pendidikan, Pemprov Jabar siapkan langkah-langkah strategis tingkatkan kompetensi dan daya saing generasi Millenials. Lankah-langkah tersebut urgent dilakukan agar dalam waktu dekat Millenials Jawa Barat Mampu bersaing di tingkat Asia. "/>
Diungkapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, langkah pertama yang sedang dilakukan adalah menyusun kurikulum SMK/SMA dengan substansi revolusi industri 4.0.
"Kedua, dari sisi praktik yang disesuaikan dengan bidang mata pelajaran. Ketiga, khusus SMK diarahkan pada link and match. Jadi apa yang di dapat di sekolah nanti akan diimplementasikan di sektor industri," jelas Iwa usai membuka seminar Peningkatan Tata Nilai dan Etika Wawasan Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara bagi Generasi Muda Kabupaten Majalengka di Graha Sindang Kasih, Kabupaten Majalengka, Rabu (10/4).
Sehingga masa mendatang, lanjut Iwa, siwa tidak hanya dibekali ijazah kelulusan saja. Mereka pun akan dibekali sertifikat kompetensi saat memasuki dunia kerja.
"Ini langkah-langkah yang sedang, telah dan akan terus kami lakukan. Sehingga masyarakat milenial juga bisa bekerja dan tidak kalah dengan negara Asia lainnya. Juga harus disiapkan sikap dan mental pengusaha, nantinya dia bukan hanya pencari kerja tapi juga menciptakan lapangan kerja," paparnya.
Dikatakan Iwa, lebih utama, milenial dan generasi Z diarahkan sikap dan mentalnya menjadi seorang pengusaha yang bisa membuka lapangan kerja. Selain itu, mereka juga didorong agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan tidak tercerabut dari akar budaya, etika, dan tata nilai ketimuran.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berinisiatif memperkuat tata nilai, etika, dan budaya bagi generasi milenial dan generasi Z. Karena nilai filosofi itu menjadi fondasi agar dapat menapaki era masyarakat revolusi industri 4.0.
"Atas dasar itulah maka penguatan ini diperlukan," kata Iwa,
Iwa berharap, generasi penerus yang memang melek teknologi internet dengan media sosialnya bijak berinteraksi dengan berbagai pihak.
"Sehingga pengetahuannya menjadi mumpuni luas dan punya inovasi sekaligus juga kolaborasi untuk meningkatkan potensinya," ungkapnya.
Apabila hal-hal itu dilakukan, Iwa yakini generasi milenial dan generasi Z mampu menjadi orang sukses.
"Baik itu sukses untuk diri sendiri, keluarga, bangsa negara dan juga agama," ucapnya dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJabar.[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved