Volume sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Beksi mencapai 2000 Ton per hari. Sayangnya hal itu tak didukung daya angkut armada truk sampah milik Pemerintah Kabupaten.
"Kalau dihitung jumlah timbulan sampah dari masyarakat hampir 2000 ton per hari. Sementara armada pengangkut sampah yang dimiliki LH dan seluruh stake holdernya, itu tampungannya hanya 800 ton. Makanya jangan kaget kalau dijalan disungai banyak bertebaran sampah," ungkap Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi, Imam Hambali, saat menerima kunjungan dari forum bank sampah Kabupaten Bekasi untuk mempresentasikan program dan upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi sampah. Kamis (2/7).
Diungkapkan dia, krisis pengelolaan sampah itu diperparah oleh kondisi TPA Burangkeng yang sudah over kapasitas.
"Maka, solusi terbaiknya dengan mengurangi sampah sejak dari masing-masing rumah warga," ujarnya.
"Peran serta masyarakat harus ada dalam mengurangi sampah, salah satunya dengan membuat bank bank sampah. Saat ini baru hanya tersedia 160 unit di seluruh kecamatan, tidak semua desa ada," lanjut dia.
Kemudian, lanjut Imam, berdasarkan aturan presiden telah ada kebijakan strategi nasional tentang pengelolaan sampah. Dalam aturan, kata Imam, sampah harus dikurangi hingga 30 persen.
"Bila produksi sampah sehari 2000 ton maka targetnya sampai 2025 adalah 600 ton harus diserap jangan dikirim. Kalau satu titik bank sampah diperkirakan 30-100 kilo perhari," bebernya.
Kemudian, kata dia, untuk memaksimalkan pengurangan sampah, ia mengusulkan idealnya pembentukan bank sampah dibuat tiap tiap RW.
"Saya minta setiap desa ada bank sampah, idealnya per RW ada. Semakin kecil kita bisa meminimize sampah semakin bagus," tandasnya.
Terkait peran forum bank sampah Kabupaten Bekasi, Imam mengaku sangat mendukung inisiatif warga tersebut.
"Kita mendukung bank sampah diperkuat karena sumber sampah dari masyarakat", pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved