Masa pandemi Covid-19 tentunya bukan halangan untuk tetap bisa melakukan taklim atau pengajian. Berbagai teknologi bisa dimanfaatkan agar pengajian tetap bisa berjalan, khususnya di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seperti yang dilakukan Majlis Ta'lim Rumah Kajian Al-Baqiyatush Sholihat (Kabisa) misalnya. Mereka terus berupaya menyiasatinya agar kajian tetap bisa berjalan, salah satunya memanfaatkan media sosial semenjak peluncuran Kajian Bareng (Kabar).
Ketua Kabisa, Wanti Fitriani Mulyasari menerangkan, program yang digulirkan dengan tajuk #AMAL ABADI #BEKAL SURGAWI meliputi pemanfaatan media sosial sebagai salah satu fasilitas syi’ar nilai-nilai Islami dan Kajian Bareng Kabisa (Kabar Kabisa) yang akan diselenggarakan secara rutin tiga bulan sekali.
Selain itu, Sharing Session with Kabisa (Shar-e Kabisa) juga akan diselenggarakan secara rutin setiap 4 bulan sekali, termasuk (4) Kajian Bareng Ramadhan (KaBaR Ramadhan) yang akan diselenggarakan selama 7 hari di pekan kedua Ramadhan dengan menghadirkan para ustadz berkompeten di bidangnya.
“Keputusan tersebut, diambil dengan mempertimbangkan kondisi persebaran Covid-19 yang kian masif diikuti dengan pemberlakuan kebijakan pemerintah tentang Social dan Physical Distancing bahkan kemudian diperkuat melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” ujar Wanti, Kamis (30/4).
Menurut Wanti, pada awalnya setiap kegiatan kajian akan dilaksanakan secara tatap muka langsung di Aryaduta Hotel, Bandung. Akan tetapi, seiring dengan kondisi wabah Covid-19, maka dilakukan beberapa penyesuaian, di antaranya mengubah seluruh agenda kajian secara online.
© Copyright 2024, All Rights Reserved