Mantan narapidana teroris (napiter) Siska Nur Azizah menyatakan untuk kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ia membacakan ikrar kesetiaan terhadap NKRI di Mapolres Ciamis, Rabu (3/7) pukul 09.00 WIB.
Pembacaan ikrar dilakukan di hadapan BNPT Korwil Jawa Barat, Kepala Kesbangpol, Kapolres, dan beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Panawangan serta sejumlah tamu undangan di ruangan rapat.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas komitmen Siska Nur Azizah untuk setia kepada NKRI.
“Saya memberikan apresiasi kepada Saudari Siska Nur Azizah atas komitmennya untuk setia kepada NKRI. Dan saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga kegiatan pembacaan dan penandatanganan pernyataan ikrar ini dapat terlaksana dengan baik,” paparnya.
Kapolres berharap, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menghormati keberagaman dalam menjalankan ajaran agama yang baik dan benar.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat menjadi masyarakat Indonesia yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang menghormati dan menghargai keberagaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Siska Nur Azizah yang terlibat dalam penyerangan Mako Brimob pada tahun 2018 menyampaikan penyesalannya serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan masukan tentang bagaimana ajaran Islam yang sebenarnya, terutama suaminya, sehingga dapat memulihkan pikirannya.
"Dukungan dan bimbingan yang saya terima telah membantu saya melihat segala sesuatunya dengan lebih fleksibel dan jauh dari pandangan yang sempit, terutama dari suami saya dan BNPT. Saya menyadari bahwa tindakan masa lalu saya didasarkan pada semangat patriotisme terhadap Islam tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat sipil,” tegasnya.
Siska juga berharap dengan ikrar yang baru saja dibacanya, teman-teman lainnya dapat lebih rasional agar tidak mencemarkan nama baik Islam dan menghindari tindakan yang mencelakakan masyarakat.
“Saya sampaikan pentingnya pemikiran yang rasional dan bersih, serta adanya fasilitator yang dapat membantu mantan teroris memahami perspektif NKRI berdasarkan sirah nabawiyah dan ayat-ayat yang lebih detail, karena mantan teroris merasa bahwa yang mereka lakukan berdasarkan syariat Allah,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved